Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan modal sumber daya manusia harus dianggap sebagai belanja modal agar pembangunan dapat berhasil dan berkualitas.
Rektor Universitas Airlangga Moh. Nasih mengatakan Indonesia harus mulai menganggap pembangunan human capital sebagai belanja modal bukan sebagai belanja habis pakai. Apalagi tujuan bernegara tak terbatas demi mencapai kesejahteraan bersama.
"Oleh karena itu perlu peran dari bebagai pemangku kepentingan (stakeholder) untuk bersama-sama membangun komitmen dan meningkatkan kompetensi," tegas dia dalam Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IV, Kamis (20/4/2017).
Pasalnya, ada lima tantangan yang dihadapi saat ini, yaitu kelaparan, kemiskinan, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan kesenjangan. Dari 7 miliar penduduk dunia, masih ada 795 juta manusia yang hidup kelaparan. Jumlah kemiskinan di Tanah Air sekitar 28 juta.
Sementara itu, kerusakan lingkungan semakin parah yang disebabkan oleh banyaknya pembangunan infrastruktur seperti hotel, apartemen dan mall yang tidak seimbang sehingga menyebabkan banyak terjadinya banjir dan hujan es. Kesenjangan hidup di indonesia juga masih tinggi.
Kabid Perizinan dan Kepatuhan Profesi Penilai, Aktuaris dan Profesi Keuangan Lainnya PPPK Kementerian Keuangan, Triyanto mengatakan perlu upaya untuk meningkatkan jumlah anggaran melalui sektor pendidikan, diantaranya naiknya dana penelitiann maupun adanya sertifikasi dosen.