Kabar24.com, JAKARTA — Nelayan Libya menemukan delapan jenazah dari 28 migran ilegal yang diduga tewas akibat kelaparan setelah kapal mereka rusak di lepas pantai Sabratha City, Libya. Temuan tersebut dilaporkan otoritas setempat pada Selasa (19/4/2017).
Kepala Keamanan Kementerian Dalam Negeri Libya Ahmaida Khalifa menyatakan para korban akan dimakamkan secara bersamaan dalam areal pekuburan bagi migran ilegal. Beberapa kasus berhasil digagalkan oleh otoritas keamanan laut Libya.
“Perahu mereka berhenti di tengah laut akibat kerusakan mesin. Sebagian besar dari mereka berasal dari sub-Saharan Afrika,” ujar Ahmaida, Selasa (18/4) waktu setempat.
Akhir pekan kemarin, PBB menyebut jumlah warga Afrika yang menyebrang melalui Libya terus mengalami peningkatan. Kebanyakan dari mereka terjebak dalam sistem perdagangan manusia.
Negara di bagian Afrika Utara kerap menjadi gerbang keberangkatan sejumlah imigran ilegal untuk masuk ke wilayah Eropa. Tercatat, lebih dari 150.000 orang berhasil menyeberang hingga ke Italia dalam tiga tahun terakhir.
Tahun ini saja, diperkirakan sudah ada 26.886 migran yang menyebrang melalui jalur tersebut menuju Italia. Lebih dari 600 orang meninggal dalam pejalanan tersebut.
Modus yang digunakan biasanya para penyebrang ilegal akan menggunakan perahu karet terlebih dahulu. Kemudian, “perahu penjemput” akan menghampiri begitu mereka masuk ke perairan internasional.