Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS SURIAH: Theresa May dan Trump Bujuk Rusia Tinggalkan Bashar al-Assad

Barat mencoba memisahkan Presiden Suriah dengan Rusia.
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Reuters

Kabar24.com, LONDON - Barat mencoba memisahkan Presiden Suriah dengan Rusia.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May melakukan pembicaraan pada Senin dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan menyetujui "jendela kesempatan" yang ada sekarang untuk membujuk Rusia agar memutuskan hubungan dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, kata juru bicara perdana menteri May.

Juru bicara itu juga mengatakan bahwa Trump telah mengucapkan terima kasih kepada May atas dukungannya terhadap aksi militer AS pekan lalu di Suriah melawan rezim Bashar.

Dalam perubahan strategi Washington, peluru kendali AS menghantam sebuah pangkalan udara Suriah pekan lalu sebagai balasan atas apa yang Amerika Serikat dan sekutunya yakini adanya serangan gas kimia oleh militer Suriah, yang mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas.

Namun pemerintah Suriah membantah berada di balik serangan itu.

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson akan mengunjungi Moskow pekan ini, dan juru bicara tersebut mengatakan kedua pemimpin itu telah sepakat dalam percakapan mereka, bahwa kunjungan Tillerson ke Rusia adalah kesempatan untuk menemukan solusi.

"Perdana menteri dan presiden setuju bahwa jendela kesempatan yang ada saat ini, untuk membujuk Rusia bahwa bekerjasama dengan Assad tidak lagi menjadi kepentingan yang strategis," kata juru bicara itu.

"Mereka sepakat bahwa kunjungan Tillerson pada pekan ini ke Moskow, memberikan kesempatan untuk membuat kemajuan dalam mencari solusi dalam penyelesaian politik," tambahnya.

Juru bicara itu menambahkan kalau kedua pemimpin juga menekankan pentingnya peran masyarakat internasional, termasuk China, untuk memberikan tekanan pada Korea Utara untuk mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh program mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper