Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Senin, 20 Maret 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. EMITEN PROPERTI ; Penjualan Masih Lesu
Realisasi penjualan sejumlah emiten properti sepanjang 2 bulan pertama tahun ini masih lesu, meskipun besar harapan kinerja akan terus membaik di sisa tahun ini.
Hal 14. RETURN INVESTASI ; Reksa Dana Saham Mulai Bergairah
Return reksa dana saham mulai terdongkrak seiring dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menembus level tertinggi sepanjang sejarah ke level 5.540,43 pada akhir perdagangan Jumat (17/3).
Hal 15. HOLDING BUMN ; Memperbesar Bisnis Properti
Kementerian BUMN berencana melakukan restrukturisasi anak usaha BUMN yang bergerak di sektor properti yang merupakan bagian wacana pembentukan holding BUMN di sektor perumahan dan infrastruktur.
Hal 16.INDUSTRI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI ; Ketika Opsi Efisiensi Dipilih...
Sayap kiri yang menjadi pusat aktivitas di kantor pusat PT Monex Investindo Futures terlihat sangat sibuk. Suara ketukan jari di keyboard bersahut-sahutan dengan dering telepon serta obrolan-obrolan.
Hal 17. Tabel Bursa & Moneter
Hal 18-19. Iklan
Hal 20. Tabel Bursa & Moneter
Hal 21. WAJIB KEPEMILIKAN SBN ; OJK Beri Perlakuan Khusus
Otoritas Jasa Keuangan bakal memberikan perlakuan khusus kepada sejumlah perusahaan jasa keuangan nonbank yang belum memenuhi kewajiban pemilikan minimum pada surat berharga negara hingga akhir 2016.
Hal 22. KREDIT PERBANKAN SUMBAR ; Pertanian Mulai Diprioritaskan
Perbankan mulai memprioritaskan penyaluran kredit ke sektor pertanian di Sumatra Barat, menyusul kian pulihnya harga komoditas di tingkat petani, terutama sawit dan karet.
Hal 23. KREDIT PEMILIKAN RUMAH ; Trik agar Cicilan Ringan
Suku bunga kredit di Indonesia dinilai masih terlalu tinggi. Salah satunya segmen konsumsi, khususnya kredit pemilikan rumah, yang menjadi beban debitur.
Hal 24. TREN BUNGA TURUN ; Bank Pacu Pendapatan Komisi
Perbankan berupaya menaikkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income untuk menjaga momentum pertumbuhan laba sebagai kompensasi dari ancaman penurunan suku bunga.