Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meresmikan delapan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) dengan total kapasitas 500 Mega Watt (MW) di seluruh Indonesia.
Peresmian dilakukan pada Sabtu, (18/3/2017). Delapan PLTG MPP dengan total kapasitas 500 MW dan sembilan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Barat tersebut dipusatkan di PLTG MPP Parit Baru (Pontianak) yang berlokasi di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
"Hari ini sudah diresmikan di delapan lokasi pembangkit listrik tenaga gas yang totalnya 500 Mega Watt," ujar Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara, Minggu (19/3/2017).
Tambahan daya listrik tersebut diyakini dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi 100.000 rumah tangga, mengingat saat ini pasokan listrik sangat dibutuhkan dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi serta pembangunan di Bumi Khatulistiwa.
"Ini memang yang sangat dikeluhkan masyarakat karena masalah kebutuhan industri, kebutuhan pabrik, kebutuhan hotel, pariwisata, dan juga rumah tangga yang antre ingin mendapatkan listrik," ungkapnya.
Oleh sebab itu, dipilihlah mobile power plant karena proses pembangunannya yang cepat, hanya memakan waktu enam bulan. "Kalau kita pakai batu bara bisa empat tahun sampai lima tahun [membangunnya], tapi ini bisa dikerjakan cepat," ujar Presiden.
Baca Juga
Bukan hanya Kalimantan Barat, sejumlah provinsi di Indonesia juga dapat merasakan manfaat dari pembangunan PLTG tersebut. Selain menggunakan gas sebagai bahan baku yang murah dan tidak merusak lingkungan, PLTG MPP bisa berpindah tempat sesuai dengan kebutuhan.
"Perlu saya ingatkan bahwa ini adalah MPP, Mobile Power Plant, yang bisa dipindah-pindah ke tempat lain kalau memang tempat itu sangat membutuhkan," ucap Kepala Negara.
Presiden juga memuji pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang mencapai 5,22% dan berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 5,02%.
"Kalau listriknya tidak disiapkan bagaimana investor mau membangun hotel, industri, dan pabrik," kata Presiden.
Padahal, masuknya investor akan membuka lapangan kerjabaru bagi penduduk di kota, kabupaten, dan provinsi sehingga pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan ikut meningkat.
Adapun PLTG MPP 500 MW yang telah diresmikan, tersebar pada delapan lokasi. Berikut rinciannya:
1. MPP Jeranjang–Lombok dengan daya 2x25 MW, beroperasi sejak 27 Juli 2016;
2. MPP Air Anyir–Bangka dengan daya 2x25 MW, beroperasi sejak 13 September 2016;
3. MPP Tarahan–Lampung dengan daya 4x25 MW, mulai beroperasi 29 September 2016;
4. MPP Nias dengan daya 1x25 MW, mulai beroperasi 31 Oktober 2016;
5. MPP Parit Baru (Pontianak) dengan daya 4x25 MW, mulai beroperasi 8 November 2016;
6. MPP Balai Pungut–Riau dengan daya 3x25 MW, mulai beroperasi 13 November 2016;
7. MPP Suge–Belitung dengan daya 1x25 MW (Roll Suge), mulai beroperasi 22 November 2016;
8. MPP Paya Pasir-Medan dengan daya 3×25 MW (Roll Paya Pasir), mulai beroperasi 9 Desember 2016.
Sembilan infrastruktur kelistrikan yang berhasil diselesaikan PLN di Kalimantan Barat, yakni:
1. PLTU Ketapang dengan daya 2x10 MW
2. SUTT 150 kV Parit Baru–Kota Baru sepanjang 44 kms
3. SUTET 275 kV Bengkayang-Jagoibabang sepanjang 162 kms
4. SUTT 150 kV Singkawang-Bengkayang sepanjang 140 kms
5. SUTT 150 kV Singkawang- Sambas sepanjang 118 kms
6. GI 150 kV Kota Baru dengan daya 30 MVA
7. GI 150 kV Sambas dengan daya 30 MVA
8. GITET 275 kV Bengkayang dengan daya 2x250 MVA
9. GI 150 kV Bengkayang sebesar 30 MVA