Kabar24.com, JAKARTA - KH Hasyim Muzadi dikenal sebagai ulama yang teduh. Ia merupakan sosok ulama yang berupaya menjauhkan umat dari paham-paham radikal dan anti-NKRI.
Sekjen PPP Arsul Sani mengenang, bagaimana dengan pemahaman keislaman dan ke-Indonesiaan yang tidak bisa dipisahkan, KH Hasyim Muzadi meredakan ketegangan ideologis tersebut.
"Beliau menjadi garda terdepan dalam upaya menjauhkan umat Islam dari paham-paham radikal yang cenderung menegasikan NKRI dengan menggunakan pemahaman-pemahaman ke-Islaman yang diimpor dari tempat lain," kata Arsul di Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Dia menilai Hasyim Muzadi merupakan sosok ulama dan pemimpin yang berhasil membawa umat, paling tidak kaum Nahdhiyin, pada pemahaman ke-Islaman dan ke-Indonesian menjadi dua hal yang tidak perlu dipertentangkan.
Di sisi lain, Hasyim Muzadi melakukan pembelaan terhadap kelompok Islam yang secara tidak adil dan tidak proporsional ditempatkan sebagai kelompok radikal dan anti-NKRI.
"Padahal mereka sebenarnya hanya bercara yang dianggap radikal dalam memperjuangkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar, bukan kelompok yang memiliki agenda tertentu hendak mengubah keutuhan NKRI," ujarnya.
Baca Juga
Karena itu, menurut Arsul, tidak mengherankan meskipun Kiai Hasyim merupakan tokoh Islam moderat, silaturahminya dengan tokoh-tokoh yang dianggap keras seperti Habib Rizieq tetap terjaga dengan baik.
Anggota Komisi III DPR itu menilai kemoderatan Kiai Hasyim dalam pandangan-pandangan keagamaan tidak menjadikannya sebagai sosok yang membenarkan atau tidak kritis terhadap kelompok-kelompok Islam liberal.
"Beliau bahkan sama seringnya antara mengingatkan kelompok garis keras dengan kelompok Islam liberal," katanya.
Arsul menilai hal itu menjadi kelebihan Kiai Hasyim, "beliau tidak terjebak pada pembelaan atau pemihakan terhadap satu kelompok namun posisinya adalah moderat dan proporsional dalam keberagaman."
Menurut Arsul, tidak banyak ulama yang mengambil posisi seperti Kiayi Hasyim untuk menjaga keutuhan NKRI dan ke-Islaman umat.
KH Ahmad Hasyim Muzadi wafat pada Kamis (16/3) pagi di Malang, Jawa Timur. Rencananya jenazah Almarhum akan dimakamkan di Komplek Pesantren Al Hikam 2 Kota Depok Jawa Barat.
Berdasarkan informasi, jenazah KH Hasyim Muzadi akan diberangkatkan dari Malang sekitar pukul 13.00 WIB. Jenazah almarhum diperkirakan tiba di Pondok Pesantren Al Hikam 2 sekitar pukul 15.30 WIB.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Kamis ini dijadwalkan memimpin upacara pemakaman KH Hasyim Muzadi, di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Depok. Saat berita ini dibuat, jenazah almarhum KH Hasyim Muzadi masih berada di Malang, Jawa Timur.