Bisnis.com, JAKARTA — Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan ada kesalahpahaman antara pihaknya dan pasangan calon gubenur Ahok-Djarot terkait walkout yang dilakukan pasangan itu dari rapat pleno dengan KPU tadi malam.
Klarifikasi itu disampaikan Sumarno terkait molornya rapat penetapan pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI 2017 putaran kedua antara pasangan Ahok-Djarot dan anies-Sandi.
"Sebenarnya bukan keterlambatan, kami kan menunggu, kami nunggu supaya Paslon (pasangan calon) itu semua hadir," kata Sumarno.
Menurutnya, meski sudah tiba hotel Borobudur, pihak Ahok-Djarot tidak berada di ruangan tempat acara direncanakan akan berlangsung.
"Padahal sudah ada ruang tunggu untuk pasangan calon. Disiapkan ruang VIP. Kan kita awali dengan makan malam, disiapkan makan malamnya," kata Sumarno menjelaskan, Senin (6/3/2017).
Menurut Sumarno, seandainya pihaknya mengetahui bahwa pihak Ahok-Djarot ada di ruangan lain maka rapat akan dimulai sesuai jadwal. "Kalau memang tadi seandainya sudah tahu, dan karena memang yang tadi juga sudah hadir. Kita bisa mulai lebih awal," kata Sumarno.
Lebih jauh Sumarno mengungkapkan, dalam undangan resmi yang dirilis pihaknya, rapat pleno sedianya akan dilangsungkan mulai pukul 19.30 WIB.
Hal itu, ujarnya, sekaligus membantah tudingan Ahok saat meninggalkan lokasi rapat pleno bahwa KPUD DKI molor hingga satu jam lebih.
Menurut Ahok, pihaknya menerima undangan bahwa acara tersebut mulanya akan dimulai pada pukul 18.30 WIB. Ahok dan Djarot kemudian memutuskan walkout karena sampai dengan pukul 20.00 WIB tak ada tanda-tanda acara akan dimulai. Sementara Pihak Ahok mengaku sudah hadir di Hotel Borobudur sejak pukul 19.00 WIB.