Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Desa di Maumere Ini Jadi Kantung TKI

Tim Desa Migran Produktif (Desmigratif) Kemenaker menemukan dua desa di Kabupaten Sikka (Maumere), Nusa Tenggara Timur sebagai kantung TKI. Kedua desa tersebut ialah Desa Dobo di Kecamatan Mego dan Desa Done di Kecamatan Magepanda.
Maumere, Nusa Tenggara Timur/Istimewa
Maumere, Nusa Tenggara Timur/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA--Tim Desa Migran Produktif (Desmigratif) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menemukan dua desa di Kabupaten Sikka (Maumere), Nusa Tenggara Timur sebagai kantung TKI. Kedua desa tersebut ialah Desa Dobo di Kecamatan Mego dan Desa Done di Kecamatan Magepanda.

 

"Lebih khusus di Sikka, Desa Dobo dan Desa Done menjadi kantong TKI," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Budi Hartawan dalam keterangan resmi, Jumat (3/3/2017).

 

Menurutnya, Kemnaker sudah menggagas program Desmigratif untuk memberdayakan desa kantung TKI. Program ini sudah berhasil diterapkan dengan baik di dua desa percontohan yakni di Desa Kenanga, Kabupaten Indramayu dan Desa Kuripan, Kabupaten Wonosobo.

 

Budi menjabarkan program Desmigratif memiliki 4 pilar. Pertama, membangun pusat layanan migrasi dimana setiap warga desa yang hendak berangkat ke luar negeri mendapatkan pelayanan di balai desa melalui peran dari pemerintah desa. Informasi yang didapatkan antara lain informasi pasar kerja, bimbingan kerja, informasi mengenai bekerja ke luar negeri dan lain-lain termasuk pengurusan dokumen awal.

 

Kedua, kegiatan usaha produktif untuk membantu pasangan dari TKI yang bekerja di luar negeri agar mereka memiliki keterampilan dan kemauan untuk membangun usaha-usaha produktif.

 

Kegiatan ini mencakup pelatihan untuk usaha produktif, pendampingan untuk usaha produktif, bantuan sarana produktif hingga pemasarannya.

 

Ketiga, pengayoman terhadap anak-anak TKI dalam bentuk community parenting dimana anak-anak TKI diasuh bersama-sama oleh masyarakat dalam suatu pusat belajar-mengajar.

 

Dalam konteks ini, masyarakat yang tinggal di rumah diberikan pelatihan tentang bagaimana membesarkan atau merawat anak TKI secara baik agar dapat terus bersekolah dan mengembangkan kreatifitasnya.

 

Keempat, penguatan usaha produktif untuk jangka panjang dalam bentuk koperasi usaha. Koperasi usaha produktif ini tentunya juga bisa menjadi inisiatif bersama dari masyarakat yang akan didukung oleh pemerintah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper