Kabar24.com, PADANG - Banjir dan longsor berdasar pada trasportasi darat di Sumatra Barat menuju RIau.
Jalur darat dari Padang, Sumatra Barat menuju Pekanbaru, Riau, atau sebaliknya dialihkan sementara melalui Teluk Kuantan karena jalur utama melalui Limapuluh Kota terputus akibat banjir dan longsor sejak Kamis (2/3) dini hari.
"Risikonya jalur jadi lebih panjang dan waktu tempuh jadi lebih lama dari awalnya sekitar 7-8 jam menjadi 10 jam," kata salah seorang pengusaha transportasi Antar Jemput Antara Provinsi (AJAP) Padang-Pekanbaru Depi ketika dihubungi dari Padang, Jumat (3/3/2017).
Menurutnya, akibat perubahan jalur itu, tarif juga naik antara Rp30 ribu hingga Rp50 ribu bergantung pada sopir yang akan membawa mobil.
"Biasanya tarif sebesar Rp130 ribu, sekarang naik sesuai kesepakatan," ujar dia.
Perubahan jalur antara dua provinsi tersebut akan terus berlangsung hingga material longsor pada jalur Sumbar-Riau melalui Limapuluh Kota berhasil dibersihkan dan banjir surut.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara mengatakan hingga saat ini jalur Sumbar-Riau melalui Limapuluh Kota masih terputus.
"Semua pihak sedang berusaha semaksimal mungkin membersihkan material longsor agar bisa memberikan bantuan pada masyarakat terdampak longsor," katanya.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang Pariaman, Budi Samiaji menginformasikan hujan masih berpotensi terjadi di Limapuluh Kota dan Sijunjung yang terkena bencana banjir. Potensi hujan menurutnya juga terdapat di Pasaman Barat.
"Daerah ini diimbau waspada bencana akibat curah hujan," katanya.