Kabar24.com, MANADO -- Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulawesi Utara bakal melakukan studi banding ke China dalam waktu dekat guna mengggaet turis asal Negeri Bambu tersebut.
Ketua ASITA Sulut Fredy Walandow, mengatakan studi banding dilakukan untuk dalam rangka mengembangkan produk pariwisata Sulut. Menurut Fredy, kegiatan wisatan di Bumi Nyiur Melambai harus beragam agar kunjungan turis dari China semakin mengalir.
"Kami menunggu direct flight Manado-China yang rencananya akan dibuka Garuda pada Maret nanti. Kami perlu pelajari mereka mau apa karena selama ini [produk wisata] yang ditawarkan belum ada apa-apanya," jelas Fredy kepada Bisnis.com, Selasa (14/2/2017).
Fredy menekankan, anggota ASITA di Sulut siap bersaing dengan sejumlah grup bisnis yang menawarkan paket wisata dengan harga terjangkau bagi turis asal China. Dia mengaku, ASITA Sulut punya beberapa tujuan wisata baru yang belum ditawarkan ke turis asing, termasuk China.
Untuk diketahui, tahun ini Pemerintah Provinsi Sulut menargetkan kunjungan turis asing sebanyak satu juta pelancong. Sepanjang 2016, jumlah kunjungan turis asing mencapai 48.288 orang. Sementara itu, kunjungan turis domestik sepanjang tahun lalu tercatat 1,48 juta atau tumbuh 38,64% secara tahunn
Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey yakin target muhibah dari pelancong mancanegara bakal terus bertambah meskipun Sulut tidak termasuk sepuluh tujuan pariwisata baru yang dicananangkan pemerintah pusat.
Dia menyebut, tahun ini bakal ada 81 penerbangan langsung dari China ke Manado. Penerbangan tersebut merupakan penerbangan charter yang membawa turis dalam jumlah yang cukup signifikan.