Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika Aset Utama Bangsa

Keberagaman yang tercermin dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ika dinilai menjadi aset utama bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan yang bisa ditonjolkan di kancah internasional.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Kebhinekaan mengikuti parade Kita Indonesia di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/12/2016)./Antara-Yudhi Mahatma
Massa yang tergabung dalam Aliansi Kebhinekaan mengikuti parade Kita Indonesia di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/12/2016)./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA — Keberagaman yang tercermin dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ika dinilai menjadi aset utama bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan yang bisa ditonjolkan di kancah internasional.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari menyatakan keberagaman ini tampak dalam bidang seni, budaya, kuliner, dan sejarah. “Keberagaman adalah keunggulan kita, bahkan Simon Anholt menyebutkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan motto yang paling tepat untuk seluruh bangsa di abad ke-21 ini,” katanya dalam paparan hasil studi dan riset Citra Indonesia Senin, (13/2/2017).

Adapun, Presiden Jokowi telah dua kali menggelar Rapat Terbatas bertema pembentukan Citra Bangsa Indonesia pada 27 September 2016 dan 3 Februari 2017. Sementara, Simon Anholt sendiri merupakan pelopor The Good Country Index serta dianggap sebagai pelopor citra atau branding dari sebuah negara serta tempat berdasarkan ukuran tertentu.

Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan FutureBrand dan The Good Country Index, peringkat Citra Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Dari 118 branding negara yang diukur FutureBrand 2014-2015, Indonesia ada di peringkat ke-66, dengan lima besar ditempati oleh Jepang, Swiss, Jerman, Swedia dan Kanada.

Sementara itu, data The Good Country Index 2016 menempatkan Indonesia di posisi ke-77 dari 163 negara dengan lima teratas diduduki Swedia, Denmark, Belanda, Inggris Raya dan Swiss. Jumlah wisatawan Indonesia yang mencapai 10 juta orang tahun lalu, jauh di bawah Singapura sebanyak 15 juta orang, Malaysia 26 juta orang dan Thailand yang mencapai 30 juta wisatawan.

Riset hasil kerjasama antara Kantor Staf Preisden dan Kementerian Perdagagan ini dilakukan secara luas dengan 7610 wawancara kuantitatif, 390 interaksi kualitatif dan 26 wawancara dengan pemangku kepentingan/pemuka pendapat di 16 negara.

Temuan Anholt-GFK Roper Nation Brand Index 2016 menyebutkan ranking Indonesia di posisi ke-40 dari 50 negara, jauh di bawah China (24), Singapura (25), India (30) dan Thailand (31).

Ranking Indonesia terendah di antara pesaing utama, dengan titik lemah ada pada unsur manusia (ramah, tapi skornya tidak tinggi untuk masalah Tenaga kerja) dan budaya (skornya baik untuk warisan budaya tapi lemah dalam sport/budaya kontemporer).

Denni menekankan Citra Bangsa atau Nation Branding tidak sekedar membuat logo atau tagline baru, tapi bagaimana menginspirasi dan bergerak bersama mewujudkan gol sesuai citra itu. “Riset ini dilakukan di 16 negara yang dengan wawancara secara langsung, sehingga menjamin kualitas yang akurat baik,” jelasnya.

Riset dari Juni hingga Desember 2016 ini menitik beratkan kepada pengetahuan dan pandangan mengenai indonesia, seperti ‘Apakah anda tahu tentang Indonesia?’ ‘Bagaimana Anda melihat Indonesia terhadap kompetitor?’ ‘Apa presepsi kelemahan atau kelebihan tentang Indonesia’ dan lain-lain.

Setelah riset dihasilkan, langkah selanjutnya menyampaikan kepada kementerian dan lembaga agar menindaklanjuti temuan riset. Selanjutnya, tim akan mempersiapkan tim Perpres dari kementerian dan lembaga ini dan mengawal sampai lahir Citra Bangsa yang diharapkan terbentuk menjelang Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper