Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan ada delapan indikator kesuksesan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Penyelenggaraan pilkada yang sukses akan menghasilkan pemimpin yang baik. Begitu juga sebaliknya, gagal pilkada yang gagal akan menghasilkan pemimpin yang buruk.
“Padahal tugas menjaga negara itu tergantung kepada pemimpinnya untuk mendorong rakyat menuju cita-cita nasional,” kata Wiranto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 di Menara Bidakara, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Di antara delapan indikator kesuksesan pilkada adalah tahapan yang berjalan tepat waktu, penyelenggara pemilu yang berkualitas, pelaksanaan damai, dan partisipasi masyarakat tinggi.
“Ada beberapa daerah yang dulu saya dengan TPS itu kosong. setelah disurvei, rakyatnya menjawab tidak ada serangan fajar,” kata Wiranto.
Hal seperti itu menjadi tanggung jawab penyelenggara dan peserta pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat tanpa menggunakan politik uang.
Selain empat hal di atas, seluruh komponen bangsa harus berupaya menghasilkan pemimpin yang berkualitas, percaya pada hukum, peserta siap menang dan kalah, serta menjaga netralitas aparat penegak hukum.
Wiranto mencatat pada 1999 pertama kali TNI dan Polri dilepaskan dari politik praktis. Sudah sepatutnya setelah sekitar 18 tahun berselang netralitas tersebut sudah matang.
Adapun Pilkada 2017 saat ini dalam tahapan kampanye dan tengah bersiap menghadapi debat putaran ketiga pada 10 Februari 2017.
Berdasarkan jadwal Komisi Pemilihan Umum, pemungutan suara akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017.