Kabar24.com, JAKARTA – Perkembangan teknologi menjadi tantangan dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan satu dampak negatif dari kemajuan teknologi adalah penyebaran informasi palsu melalui sosial media.
Dia mengatakan telah mengikuti pemilihan umum (pemilu) empat kali, baik sebagai penyelenggara maupun kontestan.
Perbandingan paling mencolok dengan pemilu sebelumnya adalah masifnya pengguna ponsel dan internet saat ini.
“Tahun 2000 pengguna internet 1,9 juta, sekarang 123 juta. Lalu pengguna handphone terdaftar 20 juta, sekarang 340 juta,” kata Wiranto dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 di Menara Bidakara, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Penggunaan teknologi untuk hal-hal negatif seperti penyebaran informasi palsu, terutama dalam pemilu sangat disayangkan.
Dia mengajak seluruh komponen masyarakat saling menjaga dari tersebarnya informasi palsu dalam Pilkada 2017.
Pilkada, kata Wiranto, harus menjadi simbol kesuksesan demokrasi di Indonesia.
Pemerintah dalam hal ini juga terus berupaya menanggulani informasi palsu yang beredar di media sosial.
Badan Siber Nasional dan Satuan Tugas Anti Hoax sudah dibentuk dan diresmikan.