Kabar24.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko serta penerapan hukuman bagi kota yang melindungi imigran illegal.
Trump juga mempertimbangkan untuk memperbarui program penahanan rahasia CIA seiring rencananya untuk mengatur kembali imigrasi AS dan kebijakan keamanan nasional.
Seperti dilansir Reuters (Kamis, 26/1/2017), pembangunan tembok tersebut akan menghalangi masuknya pengungsi dari wilayah berkonflik Suriah juga menghentikan masuknya imigran dari Timur Tengah dengan mayoritas penduduk Muslim serta negara-negara Afrika seperti Sudan, Somalia, Irak, Libya, dan Yaman, selagi pemerintah mengkaji aturan permanen.
Perintah yang dikeluarkan Trump pada Rabu waktu setempat menunjukkan tindakan keras terhadap sekitar 11 juta imigran illegal yang telah masuk AS, mayoritas dari Amerika Latin, yang terancam akan dideportasi.
Gedung Putih telah menyatakan bahwa tembok perbatasan tersebut akan membendung aliran obat terlarang, kejahatan, dan imigrasi illegal ke dalam AS.
“Kita akan memperbaiki aturan hukum di AS,” ujar Trump dalam pidatonya kemarin di depan para hadirin yang mencakup kerabat para warga yang terbunuh oleh imigran ilegal, setelah menandatangani perintah eksekutif untuk pembangunan perbatasan.
Ditegaskan olehnya bahwa lonjakan angka migran ilegal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Tengah telah merugikan Meksiko dan Amerika Serikat. “Tanpa perbatasan, suatu bangsa bukanlah bangsa,” tegasnya.
Berdasarkan perintah tersebut, tembok perbatasan AS-Meksiko akan dibangun sepanjang lebih kurang 3.200 km senilai miliaran dolar.
Trump sendiri sebelumnya mengklaim bahwa pembangunan tersebut akan menghabiskan biaya total di kisaran US$10 miliar-US$12 miliar. Namun menurut prediksi para praktisi, nilainya akan lebih tinggi daripada umumnya.
Biaya pembangunan juga diprediksi akan cenderung meningkat secara substansial berdasarkan rencana Trump untuk memperluas wilayah tembok hingga area terpencil dan pegunungan.
Sementara itu dalam hal pembiayaan, Trump telah mengusulkan bahwa AS akan membiayai pembangunannya di awal, untuk kemudian digantikan oleh Meksiko. Meskipun demikian, masih tidak diketahui dengan jelas bagaimana keinginannya itu akan terlaksana.