Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump, Kebijakan Pengungsi Merkel 'Kesalahan Besar'

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dalam wawancaranya dengan koran, Minggu (16/1/2017), mengatakan kebijakan Kanselir Angela Merkel terkait pengungsi adalah kesalahan besar.
Ilustrasi-Para pengungsi masuk ke Eropa/Reuters
Ilustrasi-Para pengungsi masuk ke Eropa/Reuters

Bisnis.com, LONDON/BERLIN -  Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dalam wawancaranya dengan koran, Minggu, mengatakan kebijakan Kanselir Angela Merkel terkait pengungsi adalah "kesalahan besar".

Merkel memberlakukan kebijakan buka pintu, sehingga lebih dari satu juta pengungsi diizinkan masuk ke Jerman.

Dalam wawancaranya dengan "Times of London" dan koran "Bild", Trump mengatakan, Uni Eropa dijadikan kendaraan untuk Jerman. Ia memperkirakan negara lain anggota UE lain akan mengikuti jejak Inggris, yang keluar dari kelompok itu pada Juni.

"Saya pikir Merkel membuat kesalahan cukup parah dengan membiarkan masuk semua pengungsi gelap," kata Trump.

Merkel sejak Agustus 2015 memutuskan membuka seluruh perbatasan negaranya untuk pengungsi yang melarikan diri dari wilayah konflik di Timur Tengah.

"Tidak ada yang tahu asal pengungsi itu. Jadi saya pikir, ia membuat kesalahan cukup besar," kata Trump.

Trump menambahkan, dirinya menghormati Merkel dan masih menganggapnya sebagai salah satu pemimpin dunia yang penting.

Merkel tengah menghadapi pemilihan umum yang berat, September.

Trump yang menjabat, Jumat sempat berjanji akan melarang umat muslim memasuki Amerika Serikat.

Ia juga akan membatasi pengungsi yang datang dari negara yang aktivitas pegaris kerasnya cukup tinggi.

Trump mengatakan, Jerman telah merasakan dampak kebijakan buka pintu Merkel. Namun ia tidak memberi keterangan lebih lanjut.

Seorang warga Tunisia (24) yang gagal mendapat suaka, mengendarai sebuah truk dan menabrak kerumunan di pasar Natal, Berlin.

Kejadian itu mengorbankan 12 jiwa.

Pelaku berhasil kabur ke Italia, tetapi akhirnya ia ditembak mati oleh polisi.

Anis Amri, pelaku serangan itu datang ke Jerman Juli 2015 setelah dipenjara selama empat tahun di Italia.

Artinya, ia memasuki Eropa sebelum kebijakan buka pintu Merkel diberlakukan.

Dalam wawancara, Trump mengatakan, para pemilih di Inggris tidak akan memilih keluar Uni Eropa jika blok itu tidak mengalami krisis pengungsi.

"Saya meyakini, jika mereka (negara anggota UE) tidak dipaksa menampung banyak pengungsi, warga Inggris tidak akan memilih keluar blok," kata Trump, "Kebijakan buka pintu telah mengganggu stabilitas di Eropa." Trump mengaku bangga memiliki leluhur dari Jerman. Ia menyatakan kencintaannya pada negara itu.

Presiden terpilih AS mengatakan, ia menyukai sikap warga Jerman yang tertib dan karakternya yang tegas.

AS adalah mitra dagang cukup penting bagi Jerman, sehingga rencana proteksi pasar Trump membuat pebisnis dan eksportir khawatir.

Trump mengatakan, AS akan memberlakukan pajak perbatasan sebanyak 35 persen untuk mobil. Sementara itu, produsen mobil Jerman, BMW berencana akan membangun pabrik di Meksiko untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke pasar AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper