Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, hari ini Selasa (27/12) direncanakan akan meninjau pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Pembanguan Bendungan Kuwil Kawangkoan membutuhkan pendanaan sebesar Rp 1,42 triliun dan biaya pengadaan lahan sebesar Rp 783 miliar untuk lahan seluas 306 ha yang berasal dari APBN.
Kontrak pembangunannya sendiri telah ditandatangani pada Juli 2016 lalu dan saat ini progres pembangunan fisik bendungan telah mencapai 2%. Pekerjaan yang tengah dilakukan adalah pembangunan jalan akses masuk ke lokasi bendungan, pembangunan terowongan pengelak dan intake.
"Ada bukit yang dikupas untuk pembangunan bendungan ini. Serta pembersihan tapak pegunungan (clearing). Itu juga sedang kami kerjakan," ujar Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso melalui siaran pers, Senin (26/12).
Bendungan ini ditargetkan selesai pada Oktober 2020, namun karena pembebasan lahannya berjalan lancar, maka penyelesaiannya akan dipercepat menjadi tahun 2019. Dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dan warga setempat sangat penting dalam proses pembebasan lahan tersebut.
Bendungan Kuwil Kawangkoan yang memiliki daya tampung mencapai 23,37 juta m3, terletak melintang di Sungai Tondano di sebelah hilir PLTA Tanggari II. Bendungan tersebut berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik yang terjadi Kota Manado dan sekitarnya.
Kemudian sebagai penyedia air baku untuk Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung dengan debit sebesar 4,50 m3/detik, lalu sebagai penyedia energi listrik dengan kapasitas sebesar 1,2 MW juga sebagai pengembangan pariwisata khususnya di Kabupaten Minahasa.
Bendungan Kuwil Kawangkoan merupakan satu dari delapan bendungan baru yang mulai dibangun tahun ini.
Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan ketahanan air di Indonesia dalam periode 2014-2019, Pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan 65 bendungan dibangun, yang terdiri atas penyelesaian 16 bendungan lanjutan yang belum selesai hingga tahun 2014 dan pembangunan 49 bendungan baru.