Bisnis.com, BEIRUT - Ratusan warga Aleppo timur, yang dikuasai pemberontak, lari setelah kemajuan cepat tentara Suriah dan pasukan sekutu, yang mengkhawatirkan pemberontak akan terbagi duanya kota terpenting mereka itu, kata sumber, Minggu (27/11/2016).
Pasukan darat Suriah dan sekutunya pada Sabtu (26/11/2016) merebut permukiman luas di Distrik Hanano, timurlaut garis depan bagian timur wilayah terkepung Aleppo.
Pada Minggu, pasukan mereka merebut Distrik Jabal Badro di sebelahnya. Kemudian, pasukan itu menguasai distrik ketiga, Holok, dan menewaskan "teroris" dalam jumlah besar, istilah mereka untuk menyebut penentangnya tersebut.
Media pemerintah setempat melaporkan pasukan pemerintah dan pasukan sekutu juga maju hingga mendekati Distrik Bustan Al Basha, Distrik Haydariya, dan Distrik Sakhour.
Tindakan cepat dalam dua hari terakhir setelah beberapa pekan serangan udara pasukan Rusia dan Suriah secara intensif telah menyebabkan ketakutan yang mendalam bagi para pemberontak di wilayah utara Aleppo timur karena bisa menghalangi pasukan dari wilayah selatan.
Hal itu bisa melemahkan kontrol pemberontak terhadap wilayah timur dan bisa mendekatkan penduduk hingga garis depan.
Perebutan semua wilayah Aleppo akan menjadi kemenangan besar bagi Presiden Suriah Bashar Al Assad setelah 5,5 tahun pertempuran yang menewaskan ratusan ribu orang dan menyebebabkan 11 juta jiwa lainnya kehilangan tempat tinggal.
Lembaga Penelitian Hak Asasi Manusia Suriah yang mengawasi konflik tersebut menyatakan bahwa sekitar 400 orang melakukan perjalanan menuju Hanano yang dikuasai pasukan pemerintah dari beberapa distrik yang dikuasai pemberontak di sebelahnya. Dari tempat itu, beberapa orang di antaranya dipindahkan ke Aleppo barat yang dikuasai pasukan pemerintah.
Beberapa orang juga melintasi Distrik Aleppo yang dikuasai oleh milisi YPG Kurdi yang menghindari peperangan dengan pasukan pemerintah Suriah dan serangan udara.
Lembaga penelitian tersebut menyebutkan bahwa sekitar 30 keluarga memasuki Distrik Syeikh Maqsoud.
Kantor berita Rusia, yang mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan pada Minggu, melaporkan bahwa lebih dari 900 penduduk sipil, termasuk 119 anak-anak meninggalkan Distrik Jabal Badro dalam 24 jam terakhir.
"Kami meninggalkan Hanano karena adanya serangan bom dan gas klorin dari pasukan Suriah," kata Muhammad yang menolak menyebutkan nama lengkap karena alasan keamanan."
Bersama dengan istrinya, ibunya, dan tiga anaknya, dia menunggu di tempat pemberhentian bus dengan harapan bisa melakukan perjalanan menuju Aleppo barat yang dikuasai oleh pasukan pemerintah.
Dia mengatakan bahwa Hanano bisa menampung sekitar 200-300 keluarga, namun mereka datang dan pergi sepanjang peperangan yang tergantung pada intensitas serangan.
Ratusan Warga Aleppo Timur Mengungsi
Ratusan warga Aleppo timur, yang dikuasai pemberontak, lari setelah kemajuan cepat tentara Suriah dan pasukan sekutu, yang mengkhawatirkan pemberontak akan terbagi duanya kota terpenting mereka itu, kata sumber, Minggu (27/11/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 menit yang lalu
Bujuk Rayu Apple ke Kemenperin untuk Penjualan iPhone 16
46 menit yang lalu
Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah, Tertekan BBCA dan BBNI
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 menit yang lalu
Tom Lembong Ajukan Gugatan Praperadilan ke PN Jaksel Hari Ini (5/11)
38 menit yang lalu
5 Poin Pembelaan Poltracking soal Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024
54 menit yang lalu