Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi belum memberikan langkah konkret untuk menyelesaikan konflik lahan antarpetani dan investor di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Langkat. Erry hanya meminta baik petani maupun petugas kepolisian menjaga kondisivitas di daerah tersebut.
Erry menjelaskan ke depan, langkah dialog akan ditempuhnya jika konflik tak kunjung mereda. “Saya berharap masyarakat di sana dan kepolisian menjaga agar suasana kondusif. Jangan terpancing emosi. Ini negara hukum. Apabila ada masalah, kita selesaikan dengan aturan yang ada,” papar Erry, Selasa (22/11/2016).
Lebih lanjut, Erry meminta agar kedua belah pihak yang bentrok pada akhir pekan lalu tidak terhasut provokasi. “Kalau petani bilang itu lahan mereka, swasta pun punya payung hukum untuk berinvestasi di sana. Kita akan bicarakan,” ucap Erry.
Sebelumnya, pada Jumat (18/11/2016), sebanyak lebih dari 1.000 petugas Kepolisian Resor Langkat dan TNI mengawal pengerahan alat berat ke desa tersebut. Bentrok pun tak terhindarkan.
Konflik bermula pada 1998 antara masyarakat dan PTPN II Kebun Gohor Lama. Adapun, kemudian, operaisonal PT PN II Kebun Gohor lama diambil alih oleh PT Langkat Nusantara Kepong asal Malaysia. Penganiayaan dan penangkapan masyarakat oleh polisi pun dibantah Polres Langkat.