Kabar24.com, MEDAN—Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meminta para pelaku industri di Sumatra Utara memerhatikan metrologi dan kalibrasi sebagai Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) produk. Pasalnya, kedua hal tersebut menjadi kunci peningkatan mutu produksi di Indonesia.
Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto menuturkan, kedua ukuran tersebut penting bagi konsumen, karena menentukan selisih waktu dan ukuran produk. Dengan begitu, juga dapat meminimalisasi kegagalan produksi.
“Semua bidang industri wajib mendaftarkan kalibrasi dan metrologi untuk produksi. Pengecekannya minimal 1 tahun sekali. Misalnya, otomotif kan banyak komponennya seperti baut. Kalau ada selisih ukuran sedikit saja, menjadi masalah karena sudah tidak sesuai,” ujar Bambang, Senin (21/11/2016).
Selain otomotif, industri lain yang membutuhkan metrologi dan kalibrasi yakni kesehatan. Dia mencontohkan, untuk produksi alat pengukur tekanan darah atau gula darah.
Adapun, menurut Kepala Pusat Penelitian Metrologi LIPI Mego Pinandito, hingga saat ini masih banyak pelaku industri yang belum mengerti benar mengenai metrologi dan kalibrasi. Oleh karena itu, pihaknya terus menggelar sosialisasi ke beberapa daerah, salah satunya di Medan.
“Masih banyak kami temukan di lapangan kesalahan mendasar mengenai kegiatan pengukuran oleh industri. Ini akan berdampak kepada masih rendahnya mutu produksi,” pungkas Mego.
LIPI Minta Industri di Sumut Terapkan Metrologi & Kalibrasi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meminta para pelaku industri di Sumatra Utara memerhatikan metrologi dan kalibrasi sebagai Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) produk. Pasalnya, kedua hal tersebut menjadi kunci peningkatan mutu produksi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu