Kabar24.com, BANDUNG - Bulan purnama akan terkesan lebih besar dan terang dari biasanya pada Senin malam 14 November 2016. Fenomena yang disebut Supermoon tersebut akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang langit cerah.
"Supermoon dari terbit sampai terbenam, 14-15 November dini hari,” kata Avivah Yamani, pengamat astronomi dari Komunitas Langit Selatan, Bandung, saat dihubungi Tempo, Minggu (13/11/2016).
Banyak kalangan percaya fenomena kehadiran supermoon atau bulan purnama besar ini selalu berkaitan dengan adanya bencana alam dahsyat yang segera datang di bumi.
Menurut Avivah, bulan purnama pada Senin akan terjadi sekitar 2,5 jam setelah bulan berada di titik terdekatnya dengan bumi. Karena berada pada jarak terdekat (perigee), piringan bulan jadi terkesan agak lebih besar dari purnama biasa.
Saat Supermoon 14 November 2016, jarak terdekat bulan dan bumi terentang 356.490 kilometer. "Sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dari purnama saat bulan di posisi terjauh dari Bumi (apogee),” tulisnya dalam laman komunitas itu.
Supermoon berikutnya yang makin dekat dengan bumi, baru akan terjadi pada 26 November 2034. Saat itu jarak bumi dengan bulan sejauh 356.446 kilometer. Supermoon akan terlihat sejak bulan terbit pada pukul 17.39 WIB di ufuk timur sampai terbenam keesokan harinya pukul 05.52 WIB sesaat sebelum matahari terbit.
Pengamatan bisa dilakukan dari rumah masing-masing, dengan mata telanjang maupun alat bantu teleskop untuk melihat permukaan bulan yang bertambah terang. Tempat gelap yang bebas polusi cahaya menjadi pilihan terbaik.
Avivah mengatakan, penampakan Supermoon dibandingkan dengan bulan purnama Oktober atau Desember sebenarnya sangat kecil selisih perbedaannya. Bahkan, nyaris seperti purnama biasa. “Perbedaan besar piringan bulannya antara ketiga bulan itu tidak sampai 1%,” ujarnya.