Kabar24.com, BANDUNG - Aksi pembegalan membuat Kota Bandung menjadi tidak aman, bahkan untuk warganya sendiri.
Tiga orang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) tercatat sebagai korban tindak pembegalan yang pelakunya menggunakan sepeda motor di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Atas kejadian pembegalan ini, tentunya kami menyampaikan rasa prihatin," kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB Miming Miharja, dalam jumpa persnya, di Ruang Rapim A Gedung Rektorat ITB Kota Bandung, Rabu (9/11/2016).
Mahasiswa ITB pertama yang menjadi korban pembegalan adalah Nur Indah Pertiwi, mahasiswi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan angkatan 2015. Korban dibegal Rabu 19 Oktober 2016 sekitar pukul 00.15 WIB, di sekitar Jalan Cisitu Lama Kota Bandung.
Korban kedua Rizal Aziz Muhammad, mahasiswa Program Studi Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain angkatan 2012, dibegal pada pukul 00.30 WIB di sekitar Jalan Dago Kota Bandung.
Korban ketiga Rifqi Zaidan Muharri, mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Imu dan Teknologi Kebumian angkatan 2015, mengalami pembegalan pada Minggu, 5 November 2016 pukul 05.00 WIB, di sekitar Jalan Tamansari Kota Bandung.
Menurut Miming, saat ini ketiga mahasiswa ITB yang menjadi korban pembegalan sudah mulai membaik setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit terdekat.
"Kondisi para mahasiswa terakhir cukup baik, mereka dalam tahap pemulihan, tidak ada yang mengkhawatirkan. Secara umum lukanya tidak terlalu membahayakan," katanya.
Atas kejadian tersebut, ITB, kata Miming, telah mengambil sejumlah langkah seperti berkomunikasi dengan pihak kepolisian mulai dari Polda Jabar, Polrestabes Bandung dan Polsek Comblong yang lokasinya dekat dengan kampus ITB.
"Alhamdulillah, teman-teman dari kepolisian saat ini sudah merespons dengan melakukan patroli di sekitar wilayah kampus kami," kata dia.
Ketiga mahasiswa ITB yang menjadi korban pembegalan tersebut rata-rata mengalami luka dan barang berharga seperti sepeda motornya diambil pelaku.
