Kabar24.com, JAKARTA – Kemenangan Donald Trump di sejumlah wilayah, termasuk Florida dan Ohio, Selasa (8/11/206) malam waktu setempat, membuatnya kian dekat ke Gedung Putih. Langkah itu bisa terhenti jika Hillary Clinton berhasil menyapu bersih sisa suara.
Meski begitu, kemenangan sementara Trump sudah terlanjur berdampak ke pasar uang dan bursa saham.
Kalangan investor khawatir kemenangan Trump akan berdampak pada terjadinya guncangan ekonomi dan kondisi global.
Dolar AS melempem dan bursa Asia bergerak liar. Opini yang semula berpihak pada Hillary Clinton seketika bagai daun pisang yang disetrika, layu tak bertenaga.
Mata uang Meksiko, peso bahwa terperosok ke posisi terendah begitu peluang kemenangan Trump mulai terbuka. Kekhawatiran atas kemenangan Trump menjadi tekanan terberat bagi peso sekaitan dengan isu perjanjian perdagangan bebas, pemulangan imigran Meksiko di AS serta pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko.
Trump menggebrak di Florida, Ohio, Iowa dan North Carolina. Fox News memprediksi Trump juga akan menyapu Wisconsin.
Dengan raihan suara di 49 dari 50 negara bagian AS, dia juga berpeluang memimpin peroleh dukungan di Michigan dan New Hampshire, dan membuatnya kiat mendekati dukungan 270 Electoral College votes yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi presiden di Gedung Putih.
Tak lama setelah Fox News menginformasikan kemenangan Trump di Wisconsin, para pendukungnya di New York segera meneriakkan kalimat “"lock her up" alias “tahan dia”- sebuah ancaman yang sering disampaikan Trump kepada mantan Menlu AS yang kerap dijulukinya sebagai "Crooked Hillary".
Massa di lobby hotel baru Trump di Washington D.C. meneriakkan "lock her up, lock her up," dan "USA, USA, USA" setelah di kemenangan sementara Trump diumumkan.
Hillary Clinton masih berpeluang meraih dukungan 270 suara, syaratnya ia harus menyapu bersih sisa suara di Pennsylvania, Michigan dan Nevada, serta Arizona.