Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HIPNOSIS ALQURAN: Orang Berhati Kotor Sulit Bersyukur

Seseorang yang berhati kotor akan sulit bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan dan tidak bisa sabar dalam menghadapi berbagai ujian dariNya.
Penyematan topi toga kepada Tubagus Wahyudi setelah lulus ujian gelar doktor oleh M. Darwis Hude, Direktur Program Pasca Sarjana Institut PTIQ Jakarta (kanan) disaksikan Nazaruddin Umar, Rektor Institut PTIQ Jakarta (kiri), Selasa, 8 November 2016./JIBI-Nurudin Abdullah
Penyematan topi toga kepada Tubagus Wahyudi setelah lulus ujian gelar doktor oleh M. Darwis Hude, Direktur Program Pasca Sarjana Institut PTIQ Jakarta (kanan) disaksikan Nazaruddin Umar, Rektor Institut PTIQ Jakarta (kiri), Selasa, 8 November 2016./JIBI-Nurudin Abdullah

Bisnis.com, JAKARTA-Seseorang yang berhati kotor akan sulit bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan dan tidak bisa sabar dalam menghadapi berbagai ujian dariNya.

Tubagus Wahyudi, pendiri sekolah Kahfi BBC Motivator School, mengatakan kondisi sesorang tersebut merupakan indikasi tipisnya daya hipnosis dalam berikhtiar untuk mendalami Al Quran sebagai pedoman hidupnya.

Sebab, lanjutnya, dalam proses mendalami sesuatu, individu hanya dapat belajar jika dia mengalami hipnosis. Karena semua fenomena pembelajaran itu merupakan fenomena hipnosis.

“Jadi bukan Al Quran yang tidak mampu menghipnosisnya, melainkan dirinya tidak mau terhipnosis oleh Al Quran,” katanya saat mempertahankan disertasi doktornya berjudul Hipnosis di dalam Al Quran, Selasa (8/11/2016).

Dia menyampaikan disertasinya dalam ujian promosi gelar doktor bidang Ilmu Al Quran dan Tafsir Konsentrasi Ilmu Tafsir Program Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta. Ujian dipimpin Nasaruddin Umar, Rektor Institut PTIQ yang juga mantan Wakil Menteri Agama.

Tubagus, yang lulus camlaude dengan IPK 3,6 dalam ujian tersebut menjelaskan orang yang keluar dari pedoman Al Quran cenderung akan membangkang kepada Tuhan.

Menurutnya, dalam menempuh kehidupan banyak diantara manusia yang gagal dalam menumpuh ujian Allah SWT, karena mereka keluar dari pendoman Al Quran dan bahkan membangkang dengan melakukan maksiat kepada Tuhan.

Bentuk maksiat yang dilakukan seperti menjadi pelaku kriminal, tidak mau beribadah, dan berbagai pelanggaran hukum lain. Maka dampaknya antara lain hidupnya menjadi tidak tenang, putus asa, stres, depresi dan ada yang bunuh diri.

“Padahal jika manusia mau mengaji lebih dalam, tentu akan menyadari hakikat ujian adalah wahana menaikkan kualitas diri. Jika hidup tanpa ujian, niscaya akan bersikap sombong, berbangga diri, bakhil, keras kepala dan kufur,” ujarnya.

Tubagus menjelaskan ketika seseorang atau manusia belum terhipnosis dengan Al Quran maka cenderung perbuatannya bertentangan dengan Kitab Suci tersebut, contohnya ketika mendapat nikmat dia lupa dan justru malas beribadah.

Demikian juga ketika mendapat musibah, dia menjadi syirik dan mengeluh. Lebih parahnya lagi kalau masalahnya tidak juga tuntas, kemudian meminta bantuan paranormal atau dukun yang menggunakan jin.

Dengan kata lain, lanjutnya, orang tersebut hanya bisa terhipnosis kepada hal-hal yang sebenarnya justru dibenci dan dimurkai oleh Allah SWT.

"Padahal, jika seseorang mau berupaya menghipnosis dirinya dengan Al Quran, maka yang bersangkutan akan mendapatkan ketenangan," tegasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper