Kabar24.com, SAMARINDA - Jaringan Advokasi Tambang Kaltim menolak pembangunan pabrik PT Semen Bosowa Berau.
Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim Pradarma Rupang meminta Pemprov Kaltim tak memberikan izin pembangunan pabrik Semen Bosowa di Biduk-biduk. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan satu kesatuan ekosistem karst dan terdapat berbagai sumber mata air yang besar.
Karst mampu menyerap karbon serta menjadi sumber air dari lima sungai utama di wilayah Berau dan Kutim.
"Pemprov mencanangkan swasembada pangan. Rencana lokasi Bosowa itu banyak sumber air besar yang dapat digunakan untuk program Pemprov. Selama ini keluhan swasembada pangan itu terkait air," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Pembangunan pabrik semen tersebut juga berdampak pada objek wisata yang ada di sekitar wilayah itu.
Biduk-biduk merupakan kawasan ekowisata dan juga lawasan karst ini menopang lebih dari 100.000 jiwa yang tinggal di hampir 100 kampung dan 13 kecamatan di dua kabupaten tersebut.
Di kawasan tersebut memiliki kekayaan yang tak ternilai dimana terdapat 37 gua prasejarah dengan artefak tertua di Asia Tenggara.
"Kalau karst ini mau ditambang, akan memutuskan urat nadi pencaharian masyarakat situ. Ekowisata itu jadi indah karena di ulu ada karst. Banyak puluhan homestaya Kawasan karst ini juga masuk dalam heritage, warisan dunia," tutur Rupang.