Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Spekulan Sembako, Polda Sumut Bentuk Tim Khusus

Untuk mengantisipasi spekulan dan penimbunan komoditas pangan, Kepolisian Daerah Sumatra Utara segera membentuk tim operasi khusus.
Ilustrasi/hargababel.com
Ilustrasi/hargababel.com

Kabar24.com, MEDAN—Untuk mengantisipasi spekulan dan penimbunan komoditas pangan, Kepolisian Daerah Sumatra Utara segera membentuk tim operasi khusus. Tim tersebut akan melakukan inspeksi di seluruh rantai distribusi, bahkan mulai titik produksi hingga ke pasar.

Kapolda Sumut Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menuturkan, tim operasi khusus ini terutama ditujukan untuk memantai rantai perdagangan cabai merah. Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, cabai merah menjadi komoditas utama pemicu laju inflasi pada bulan lalu, sehingga mencapai 1,22%.

“Gubernur menyampaikan, ada masalah dengan harga cabai merah. Saya minta kepada masyarakat, terutama pedagang jangan berspekulasi. Jangan menimbun. Kami akan tindak tegas. Sesuai dengan UU No.18/2012 tentang Pangan, penimbunan bisa dihukum dan cukup berat. Kami akan operasi di gudang-gudang produksi, petani, sampai ke pasar,” papar Rycko di sela-sela operasi pasar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, Senin (17/10).

Plt Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut Elidawati Hasibuan menyebutkan, pihaknya bersama Polda Sumut telah memantau tata niaga cabai merah di Kabanjahe, Karo. Hasilnya, ditemukan setidaknya ada tujuh mata rantai jalur distribusi cabai merah mulai dari petani hingga sampai ke tangan konsumen.

“Harga cabai merah ditentukan oleh pedagang di Medan, sementara petani hanya bisa menerima. Kami akan mendorong pemkab terlibat dalam pengaturan tata niaga komoditas strategis, tidak hanya cabai merah. Selain itu, kami juga sedang berupaya bekerja sama dengan Bulog Aceh untuk menambah pasokan,” terang Elidawati yang juga menjabat sebagai Sekretaris TIPID Sumut.

Pada kesempatan yang sama, Pemprov Sumut bersama instansi terkait kembali menyelenggarakan operasi pasar. Tujuannya untuk meredam lonjakan bebera harga pangan, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru.

Adapun, pasca operasi pasar pertama pada awal bulan ini, beberapa harga komoditas pangan, rinci Elidawati sudah mulai menurun. Dia moncontohkan, bawang merah sudah menjadi Rp22.000 per kg dari Rp30.000 per kg.

Kentang merosot menjadi Rp10.000 per kg dari Rp14.000 per kg. Namun, harga cabai merah masih cukup tinggi sehingga pada operasi pasar kali ini dijual Rp50.000 per kg.

“Cabai merah masih Rp72.000-Rp75.000 per kg. Untuk tempat, masih sama, yakni di empat pasar tradisional dan dua pasar modern. Pasar Petisah, Pusat Pasar, Pasar Sukaramai, Pasar Palapa, pasar modern Carrefour, serta Hypermart di Sun Plaza dan Paladium Plaza,” pungkas Elidawati.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper