Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Minta Paslon Pilkada Tidak Lecehkan Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pasangan calon dalam Pilkada 2017 dapat bersaing secara beradab. Salah satu caranya adalah mengedepankan kampanye bersifat promotif (mengajak) ketimbang konfrontatif (menyerang).
Menag Lukman Hakim Saifuddin/Antara-Saptono
Menag Lukman Hakim Saifuddin/Antara-Saptono

Kabar24.com, JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pasangan calon dalam Pilkada 2017 dapat bersaing secara beradab. Salah satu caranya adalah mengedepankan kampanye bersifat promotif (mengajak) ketimbang konfrontatif (menyerang).

Alasannya, pilihan kampanye bersifat promotif akan menunjukkan tingginya kualitas bangsa Indonesia dalam berdemokrasi. Dampaknya juga akan terasa lebih baik. Rakyat bisa lebih jernih menilai visi-misi yang ditawarkan setiap pasangan calon sehingga lebih obyektif dalam menentukan pilihan.

"Kita ini manusia Indonesia yang beradab. Sehingga dalam pesta demokrasi seperti Pilkada pun, kita hendaknya senantiasa menjaga sikap toleransi dan tenggang rasa atau tepo seliro," katanya.

Menurut Menag Lukman, pada masyarakat Indonesia yang majemuk, isu SARA (Suku, Ras, Agama) memang sulit dielakkan dari dinamika Pilkada. Dapat dimaklumi pula jika orang memilih pasangan calon yang dianggapnya terbaik berdasarkan preferensi SARA. Di negara yang demokratis, setiap orang berhak menentukan pilihan sesuai pandangan, alasan, dan keyakinan masing-masing.

Namun, hendaknya isu SARA terutama agama dapat dikemas secara lebih beradab agar tidak merusak keharmonisan sesama anak bangsa. Ia mencontohkan, memanipulasi tafsir ayat agama untuk menjelekkan calon tertentu merupakan tindakan yang rentan konflik. Pernyataan yang melecehkan, menista, atau menjelekkan isi ayat suci juga menandakan perbuatan tidak beradab.

"Saya meminta para paslon dan tim suksesnya agar tidak mencederai keagungan agama dengan tindakan seperti memanipulasi, menista, melecehkan, apalagi menjelek-jelekkan ajaran agama. Jangan melakukan kampanye kotor, atau menggunakan agama untuk membenarkan tindakan negatif," tegasnya.

Menag Lukman juga mengingatkan pihak penyelenggara Pilkada agar lebih peka terhadap penggunaan isu agama. "Jika ada pelanggaran terkait soal ini, sebaiknya segera ditangani. Gejala yang dapat menurunkan kualitas Pilkada akibat konflik agama juga harus segera diantisipasi," terangnya.

Dengan demikian, Menag Lukman berharap Pilkada 2017 diikuti rakyat sebagai proses kompetisi mencari pemimpin warga, dan bukan perang memperebutkan kekuasaan belaka. Dari proses yang berkualitas akan terpilih pemimpin yang lebih amanah dalam membawa kemajuan daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Kemenag.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper