Kabar24.com, JAKARTA—Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul lebih memilih untuk dipecat ketimbang mundur dari Partai Demokrat setelah dirinya kecewa dengan penunjukkan Agus Yudhoyono sebagai calon gubenur DKI Jakarta.
"Jangan suruh aku mundur, tapi pecat aku, maka aku akan menjadi tokoh independen," ujarnya menantang partai itu, Kamis (6/10/2016).
Bahkan dia menyatakan siap untuk dipecat sebagai Anggota DPR karena berbeda sikap dengan Partai Demokrat yang tidak mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Akan tetapi, dia menyerahkan keputusan soal statusnya kepada pimpinan Partai Demokrat. Dia meyakini Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sangat menyayangi dirinya.
"Kalau aku mau dipecat tolong dipikirkan juga, seandainya pecat Ruhut lalu Ahok menang, bagaimana Partai Demokrat nanti dibilang memecat pemenang,” ujarnya. Menurutnya, SBY tahu persis perjuangan dirinya ikut serta membesarkan Demokrat.
Ruhut juga mengaku tidak takut dianggap sebagai mata-mata Demokrat di tim Ahok. Sebab, menurut dia, semua orang mengetahui ketulusannya dalam berpolitik. Buktinya, kata dia, dirinya dimasukkan di dalam tim pemenangan sebagai juru bicara Ahok-Djarot.
Ruhut menyatakan kecewa lantaran Demokrat mendukung Agus Harimurti Yudhoyono di Pilgub DKI Jakarta. Bagi Ruhut, Agus masih terlampau dini untuk didorong maju dalam kontestasi pilkada sekelas DKI Jakarta.
"Untuk bupati dan wali kota yang dari TNI itu minimal pangkatnya letkol, sedangkan untuk gubernur minimal bintang dua. Mas Agus ini jenius, orang hebat tapi bicara umur dan rekam jejak, dia itu mayor, itu fakta,” ujarnya.
Ruhut Minta Dipecat Ketimbang Mundur dari Demokrat
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul lebih memilih untuk dipecat ketimbang mundur dari Partai Demokrat setelah dirinya kecewa dengan penunjukkan Agus Yudhoyono sebagai calon gubenur DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu