Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilih Ahok, Ruhut Mundur dari Koordinator Polhukam Partai Demokrat

Ruhut Sitompul akhirnya mundur sebagai Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Demokrat setelah memilih sikap tidak mendukung pasangan calon gubenur DKI Jakarta dari partainya, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

Kabar24.com, JAKARTA--Ruhut Sitompul akhirnya mundur sebagai Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Demokrat setelah memilih sikap tidak mendukung pasangan calon gubenur DKI Jakarta dari partainya, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

“Saya mundur sebagai Menkopolhukam Partai Demokrat. Sebagai kader tidak karena Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir,” ujarnya di Gedung DPR, Selasa (4/10/2016).

Dia mengklaim hampir semua partai memintanya untuk bergabung, akan tetapI dia menegaskan bahwa Demokrat merupakan partai terakhirnya.

Ruhut mengakui, keputusan mundur itu dipilihnya agar lebih fokus berkampanye memenangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 nanti.

“Karena saya sudah masuk masa kampanye. Saya pendukung setia Ahok, saya harus turun. Jadi jurkam, blusukan dan sebagainya. Kan tidak elok masih pegang jabatan ketua koordinator polhukam,” ujarnya.

Dia menyebutkan akan tetap menjadi kader Partai Demokrat karena masih menghormati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Walau berbeda pandangan dengan Partai Demokrat, Ruhut, menyatakan masih sangat menghormati keluarga Cikeas.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriardi mengatakan bahwa Ruhut tidak bisa menjadi bagian tim pemenangan Ahok-Djarot lantaran bukan partai pengusung.

"Secara resmi anggota tim pemenangan diusulkan partai. Karena  Pak Ruhut bukan partai pengusung  dan namanya tidak akan. Beliau tetap membantu, tidak perlu secara resmi di tim pemenangan," ujarnya.

Setelah sebelumnya Nusron Wahid dari Partai Golkar disebut-sebut akan menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan Ahok-djarot, kini posisi itu dipegang oleh Eddy Prasetyo dari PDIP setelah partai itu ikut mengusung pasangan tersebut.

Sebelumnya pasangan Ahok-Djarot diusung oleh Partai Nasdem, Hanura dan Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper