Bisnis.com, SORONG - Penangka[pan ikan dengan cara pengeboman di perairan Dusun Waipele, Distrik Salawati Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, kini semakin marak. Terutama dilakukan oleh nelayan dari luar seperti kota Sorong.
Warga Dusun Waipele meminta aparat yang berwenang agar mengatasi maraknya pengeboman ikan di perairan Dusun tersebut.
Kepala Dusun Waipele Lodrik Rumayom di Sorong mengatakan, masyarakat setempat sangat menjaga perairan Dusun tersebut. "Sebab ini salah satu kawasan konservasi kabupaten Raja Ampat," ujarnya di Dusun Waipele, Distrik Salawati Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (1/10/2016).
Dia mengatakan, nelayan setempat menangkap ikan hanya menggunakan alat tradisional dengan tujuan untuk melindungi kawasan konservasi itu.
Namun, nelayan dari luar seperti kota Sorong dan sekitarnya sering menangkap ikan di perairan tersebut menggunakan bahan peledak dan bahan kimia berbahaya bagi ekosistem laut.
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada Koramil dan Polsek karena masyarakat setempat tidak berani menegur nelayan tersebut takut dilukai dengan bahan peledak," ujarnya.
Ia menyampaikan, terumbu karang kawasan Batu Anyo Dusun Waipele banyak yang rusak akibat bahan peledak dan masyarakat setempat sudah melaporkan hal ini kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar mendorong pemerintah mengatasi masalah tersebut.
Pemerintah Raja Ampat maupun LSM konservasi laut selama ini melakukan sosialisasi menjaga dan melestarikan ekosistem laut dan masyarakat setempat sudah melakukan hal itu.
Untuk itu, masyarakat minta agar di Dusun Waipele ada pos aparat keamanan gabungan untuk mengawasi nelayan dari luar melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan bahan peledak.