Kabar24.com, JAKARTA - Asisten rumah tangga pendiri Pedepokan Brajamusti, Gatot Brajamusti, mengaku pernah melihat Gatot melakukan ritual seks bersama sejumlah perempuan.
Pengakuan ini dibeberkan juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di kantornya, Selasa (27/9/2016).
Menurut Awi, bahkan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Gatot itu mengaku pernah mengintip saat Gatot menggelar pesta seks. Saat ini, kata Awi, kepolisian baru mendapat dua laporan korban pemerkosaan yang diduga dilakukan Gatot.
"Polisi masih membuka kemungkinan adanya korban lain," ucap Awi.
Adanya ritual seks yang diamalkan Gatot, ujar Awi, juga diakui saksi Reza Artamevia dan Elma Theana. Mereka mengaku mengetahui ritual pesta seks yang sering dilakukan Gatot terhadap korbannya.
"Aa Gatot memperdayai korbannya dengan sabu-sabu, kemudian pesta seks," tutur Awi.
Dia mengatakan, pesta seks diduga dilakukan Gatot selama sembilan tahun pada 2007-2016.
Reza juga mengakui, selama ini, perilaku Gatot menyimpang. Hal ini juga dibenarkan Elma, yang sempat menjadi asisten pribadi Gatot, dan sejumlah saksi lain, termasuk korban.
"Untuk memperdayai korban, Gatot memulai dengan mengisap sabu, termasuk dengan saksi dan korban," ucap Awi.
Saat ini Awi berfokus mencari alat bukti tambahan terkait dengan kasus tersebut. Gatot juga dijerat kasus lain, di antaranya sebagai pemakai sabu-sabu, memiliki senjata api ilegal, memelihara satwa langka dilindungi, dan mencabuli sejumlah perempuan.
Polisi masih mengembangkan kasus pencabulan dan akan memeriksa beberapa saksi lagi.
Hingga Rabu (28/9/2016) siang, Tempo masih terus berupaya meminta konfirmasi kepada Muara Karta Simatupang, pengacara Gatot, terkait dengan dugaan ritual seks yang dilakukan kliennya itu.