Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Aceh Gandeng Sumut Stabilisasi Harga Sembako

Perum Bulog Divisi Regional Aceh dan Sumatra Utara dinilai harus mempererat kerja sama untuk stabilisasi beberapa komoditas bahan pangan. Selama ini, kedua provinsi tersebut sudah saling mendistribusikan beberapa jenis bahan pangan.

Kabar24.com, MEDAN--Perum Bulog Divisi Regional Aceh dan Sumatra Utara dinilai harus mempererat kerja sama untuk stabilisasi beberapa komoditas bahan pangan. Selama ini, kedua provinsi tersebut sudah saling mendistribusikan beberapa jenis bahan pangan.
 
Kepala Bulog Divre Aceh Fatah Yasin menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendorong penandatangan nota kesepahaman antara kedua provinsi. Dengan begitu, dia lebih optimistis stabilisasi harga bahan pangan dapat lebih cepat tercapai.
 
"Selain koordinasi secara internal di Bulog dan TPID [Tim Pengendali Inflasi Daerah], yang juga diperlukan oleh Aceh dan Sumut adalah networking. Aceh saya lihat merupakan produsen bagi beberapa jenis bahan pangan. Nah, Bulog sebagai operator harus melihat peluang ini," paparnya, di sela-sela acara pisah sambut Kepala Bulog Divre Sumut, Senin (19/9/2016).
 
Sebelumnya, Fatah merupakan Kepala Bulog Divre Sumut. Posisinya saat ini digantikan oleh Imran Rasydy Abdullah, yang sebelumnya menjabat Kepala Bulog Divre Bengkulu.
 
Beberapa komoditas bahan pangan yang selama ini menjadi pemicu utama inflasi di Sumut yakni cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, dan beras. Selama ini, Sumut telah resmi melakukan kerja sama perdagangan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, melakukan pembelian langsung ke beberapa sentra produksi, salah satunya Aceh.
 
Sementara itu, Sumut juuga menjadi pemasok sayuran seperti wortel dan bawang merah.
 
Sebagai Kepala Bulog Divre Sumut yang baru, Imran menyambut baik rencana tersebut. Adapun, hingga akhir tahun ini, dia akan memetakan akar permasalahan fluktuasi harga bahan pangan pokok di Sumut.
 
"Memang Sumut ini pengadaannya agak seret. Tapi kami minimal sampai akhir tahun ini memetakan betul akar permasalahannya di mana. Jangan sampai asal penyaluran lancar, tapi harga naik turun. Kalau memang butuh kerja sama, silahkan.  Kami juga ingin bisa mengantisipasi potensi lonjakan harga di kemudian hari. Setelah itu, baru bisa memutuskan apakah akan berjalan komersil atau di PSO," jelas Imran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper