Kabar24.com,MEKSIKO - Melakukan plagiarisme atau mencontek hasil karya orang lain merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan terkesan memalukan. Konon lagi jika hal ini dilakukan seorang yang kemudian menjabat sebagai presiden.
Adalah Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto yang sepertiga dari isi skripsi program sarjana hukumnya pada 1991 disebut merupakan hasil contekan atau plagiarisme. Hal ini dikemukakan oleh sebuah laporan yang diterbitkan pada Minggu, (21/8/2016) dan ditulis oleh seorang jurnalis investigatif terkemuka di Meksiko.
Mengutip dari Reuters, Senin (22/8/2016), laporan tersebut menyebut 28.9% atau 197 paragraf dalam skripsi Presiden Enrique yang keseluruhannya terdiri dari 682 paragraph setebal 200 halaman berjudul Mexican Presidentialism and Alvaro Obregon (Presidensialisme Meksiko danAlvaro Obregon) merupakan hasil contekan.
Artikel yang disertai video terkait hal ini dipublikasikan di situs jurnalis Carmen Aristegui. Pada 2014 lalu, tim investigatifnya juga mengungkapkan bahwa istri Enrique sedang berusaha untuk mendapatkan rumah mewah dari kontraktor pemerintah.
Skandal yang kemudian dikenal dengan sebutan Casa Blanca tersebut menjadi pukulan besar bagi reputasi Presiden Enrique. Baru-baru ini Presiden Enrique dan partainya Institutional Revolutionary Party (PRI) juga menempati posisi terendah dalam sejumlah poling karena kegagalan dalam membasmi kejahatan dan korupsi yang merajalela.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Pemerintah Eduardo Sanchez berusaha meredam tuduhan plagiarisme tersebut. Dia menyebut, bahwa sang presiden memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan untuk lulus sebagai pengacara dari Panamerican University.
Pada 2015, Aristegui dipecat oleh perusahaannya, MVS Radio. Perusahaan tersebut menuduh Aristegui dan timnya telah memanfaatkan nama lembaga tersebut tanpa izin terlebih dahulu. Adapula alasan lain yakni pendanaan sarana jurnalisme investigatif yang disebut Mexicoleaks.