Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT APEC 2013: SBY Bertemu Presiden Meksiko Sebelum dengan Delegasi Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada Minggu (6/10/2013) di Nusa Dua, Bali, sebelum dimulainya pertemuan puncak para pemimpin yang tergabung dalam Forum Kerja

Bisnis.com, JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada Minggu (6/10/2013) di Nusa Dua, Bali, sebelum dimulainya pertemuan puncak para pemimpin yang tergabung dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada Senin (7/10/2013).

Pertemuan kedua kepala negara tersebut juga direncanakan diikuti dengan pertemuan bilateral kedua negara, serta penandatanganan nota kesepahaman.

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dan istrinya Angelica Rivera tiba di Bali, Sabtu (5/10/2013), untuk menghadiri pertemun puncak para pemimpin APEC.

Sementara itu, pada Minggu, Presiden SBY dijadwalkan membuka APEC CEO Summit dan menghadiri peluncuran UN Sustainability Development Solution Network (UN SDSN). Selain itu, Presiden juga diagendakan bertemu dengan delegasi Hong Kong.

Pertemuan puncak para pemimpin APEC ke 25 dihadiri oleh 21 anggota APEC; pertemuan APEC diselenggarakan di Bali 1-8 Oktober. Sebelumnya KTT APEC diselenggarakan di Vladivostok, Rusia.

21 anggota APEC tersebut adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, China, Hong Kong, Taiwan, Meksiko, Papua Nugini, Chile, Peru, Rusia, dan Vietnam.

APEC dibentuk pada 1989 dan Australia menjadi negara penyelenggara pertama KTT Kerja sama Ekonomi Negara - Negara Asia Pasifik tersebut.

Indonesia pada 1994 pernah menjadi tuan rumah KTT APEC di Bogor. Dalam KTT tersebut dicapai kesepakatan Bogor, yaitu melakukan liberalisasi perdagangan dengan menurunkan bea cukai hingga 0% dan 5%, dan untuk negara maju akan diberlakukan pada 2010 dan negara berkembang selambat-lambatnya 2020. (ant/nti)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper