Kabar24.com, PERTH - Beberapa laman media massa Australia dalam jaringan News Corp menyiarkan berita tentang penahanan seorang perempuan warga negara Australia, Sara Connor, dan seorang warga Inggris, David Taylor, yang ditangkap terkait kematian polisi Bali di Pulau Dewata itu.
PerthNow.com.au melaporkan bahwa Sara Connor dan David Taylor sedang berkencan di Pantai Kuta dan terlalu mabuk untuk mengingat apa yang terjadi di malam seorang polisi lalu lintas, Aipda I Wayan Sudarsa, terbunuh.
Pada Kamis malam (18/8/2016) keduanya menyerahkan diri ke Konsulat Australia, dan kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
"Ia mengaku mabuk. Jadi, tidak ingat apa pun yang terjadi malam itu. Adapun yang laki-laki, David Taylor, orang Inggris, belum memberikan keterangan. Ia bilang ingin menunggu pengacara," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Inspektur Jenderal Pol. Sugeng Priyanto, yang dikutip berita tersebut.
Di laman News.com.au, berita tentang penangkapan Sara Connor dan David Taylor ditulis di bawah judul "Bali Murder: Aussie too Drunk" (Pembunuhan di Bali: Warga Australia Mabuk Berat) bergambar Sara sedang duduk dan menyentuh kening kirinya.
Selain mabuk, Sara mengaku tasnya hilang di pantai malam itu. Adapun pemeriksaan fisik terhadap kedua warga negara asing ini mendapati luka-luka di bagian tangan.
Sejauh ini diketahui bahwa ada beberapa saksi mata yang melihat pada malam kejadian David mengenakan baju yang terdapat bercak-bercak darah. Darah juga ditemukan di kamar hotel di Kubu Kauh Beach Inn, tempat di mana Sara dan David menginap.
Menurut hasil autopsi terhadap jenasah Wayan Sudarsa, terdapat 17 luka terbuka di bagian kepala akibat pukulan benda seperti botol bir. Ia kehabisan darah dan meninggal tergeletak di pasir pantai.
Di tempat kejadian perkara ditemukan surat izin mengemudi dan kartu bank (ATM) milik Sara, ibu dari dua bocah laki-laki yang saat ini tinggal bersama ayahnya.
Sara Connor terbang ke Bali pekan lalu untuk liburan. Ia sengaja ke Bali untuk menjumpai kekasihnya yang akan pulang ke Inggris karena tidak berhasil memperoleh visa turis.
David dan Sara bertemu di Byron Bay, Australia, di mana David sempat bekerja sebagai pemandu musik (disc jockey/DJ) bernama beken "DJ Nutzo".