Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERINGATAN HUT ke-71 RI: Beda Cerita Gloria dan Arcandra

Di tengah prosesi kirab, inovasi video 360 derajat sampai salam-salaman yang hampir tidak pernah dilakukan seorang Presiden saat memperingati hari kemerdekaan, ada akhir cerita yang berbeda untuk Gloria Natapradja Hamel dan Arcandra Tahar di Istana Merdeka.
Gloria (kiri), Arcandra Tahar (kanan)./Antara
Gloria (kiri), Arcandra Tahar (kanan)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -  Di tengah prosesi kirab, inovasi video 360 derajat sampai salam-salaman yang hampir tidak pernah dilakukan seorang Presiden saat memperingati hari kemerdekaan, ada akhir cerita yang berbeda untuk Gloria Natapradja Hamel dan Arcandra Tahar di Istana Merdeka.

Gloria dan Arcandra memiliki persamaan dan cukup menyita perhatian sepekan ini, yakni tersandung isu dwikewarganegaraan yang membuat keduanya harus terhenti dari posisinya masing-masing di hari yang sama.

Gloria, 16 tahun, gagal dikukuhkan sebagai tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2016 pada Senin, (15/8/2016) karena ternyata memiliki paspor Prancis, yang didapatkan dari pernikahan ibunya yang seorang WNI dengan ayahnya yang berkewarganegraan Prancis.

Sementara itu, Arcandra Tahar, pria kelahiran tanah Minang 45 tahun lalu tersebut hanya memegang kendali Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selama 19 hari saja. Presiden Jokowi akhirnya memutuskan untuk memberhentikan Arcandra dengan hormat pada Senin (15/8/2016) usai isu dwikewarganegaraan merebak dalam dua hari.

Arcandra dikabarkan telah mengambil sumpah untuk menjadi Warga Negara Amerika Serikat pada 2012 dan tidak melepaskan paspor Indonesianya saat menggantikan Sudirman Said, pada reshuffle jilid II, Rabu 27 Juli lalu.

Sebagai informasi, Indonesia tidak menganut sistem dua kewarganegaraan yang diatur dalam perundang-undangan. Artinya, WNI yang secara sadar dan sengaja mengambil kewarganegaraan lain, harus melepas kewarganegaraan Indonesianya.

Namun, ada akhir yang berbeda untuk Gloria. Ditemui usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah rangkaian pengibaran bendera selesai, senyum Gloria merekah karena diizinkan untuk masuk ke Tim Paskibraka untuk penurunan bendera Merah Putih di saat-saat terakhir.

“Bangga banget, ahirnya perjuangan kita membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.

Gloria ditugaskan menjadi penjaga Gordon dalam upacara penurunan bendera, yakni Paskibraka yang berdiri dan bertugas di sisi belakang podium tempat Presiden Jokowi dan Wapres JK berada, dengan demikian dirinya tidak ikut serta dalam tim yang bertugas untuk menurunkan bendera secara langsung.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan bahwa Presiden dan Wapres mempertimbangkan rasa nasionalisme yang ditujukan oleh Gloria. Untuk itu, Panglima TNI, Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Hukum dan Ham diminta untuk mencarikan jalan keluar.

“UU kita mengatur bahwa yang masih dibawah 18 tahun itu dia bisa memilih warga negara. Memang ada kesalahan, seharusnya orangtuanya pada 2010 itu mengaplikasikan hal tersebut tapi tidak dilakukan. Tapi ini kan bukan kesalahan Gloria,” jelas Pram.

ARCANDRA KE ISTANA

Gloria yang datang ke Istana Merdeka sebagai tamu presiden, tiba-tiba kejatuhan durian runtuh karena diperbolehkan bergabung dengan tim paskibraka penurunan bendera pusaka, sore hari.

Tak beda jauh, tiba-tiba Istana Merdeka kembali kedatangan tamu presiden. Dialah Arcandra Tahar, bergelar Ph.D Ocean Engineering di Texas A&M University, memiliki setidaknya 3 paten yang diakui internasional dan sebelumnya menjabat sebagai Menteri ESDM 19 hari.

Arcandra datang sendirian, mengenakan baju batik coklat, dan tampak menggengam kertas di tangannya saat terlihat menaiki undakan Istana Merdeka sekitar pukul 14.58 WIB dan baru keluar sekitar pukul 16.43 WIB, atau sesaat setelah Presiden Joko Widodo masuk ke rangkaian acara penurunan bendera pusaka. Artinya, Arcandra bukanlah tamu yang diundang untuk mengikuti upacara penurunan bendera.

Ditanya perihal kedatangannya, Arcandra mengaku dalam rangka silaturahmi dengan Presiden. Namun, dia tidak menampik saat ditanya apakah kedatangannya karena diminta pendapat oleh Presiden Jokowi.

"Umat yang terbaik apakah harus jadi menteri? Selama dia bisa amar maruf nahi munkar [mengajak ke arah kebaikan, dan menjauhi keburukan]," ujarnya.

Ditemui usai pengibaran bendera, Luhut mengatakan dengan kompetensi dan kebijakan Arcandra yang efisien untuk menekan struktur harga minyak, apabila Presiden kembali memanggil Arcandra untuk mengabdi di negeri ini, menurutnya hal tersebut sangat tepat.

“Semua kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi, tapi tetap saja nanti berdasarkan penilaian dari bapak Presiden. Siapa pun anak bangsa yang memberikan nilai tambah bagi bangsa ini, kita harus apresiasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin memberikan sinyal kemungkinan adanya revisi UU Kewarganegaraan menjadi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) prioritas tahun ini berkaca dari dua kasus tersebut.

“Saya kira kita akan evaluasi Prolegnas itu ada beberapa yang tidak pas kita bahas sekarang momentumnya, ada beberapa yang kita drop ada yang beberapa undang-undang yang justru tidak ada dalam Prolegnas kita anggap penting kita masukan dalam RUU yang baru yang diprioritaskan termasuk yang ini. Kita juga ingin putra putri terbaik bangsa ini yang ingin menyumbangkan tenaga pikirannya untuk negara ini kenapa kita persulit," katanya.

Hari ini, cerita Gloria dan Arcandra berakhir beda. Namun, bukan tidak mungkin pemerintah akan memberikan kesempatan kedua seperti yang dilakukan kepada Gloria. Mengutip kata-kata Luhut, segala kemungkinan ada, tapi tetap Presiden yang menentukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper