Kabar24.com, SAMARINDA - Sebanyak 500 polisi dari tim gabungan Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim dan Polres Samarinda menggelar latihan pengamanan kota di Jl Mulawarman, tepatnya depan Sekretariat Kantor Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Kaltim, Sabtu (13/8/2016).
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Setyobudi Putro mengatakan kepolisian selalu mempersiapkan diri untuk sistem pengamanan kota ini. Maka itu digelar simulasi antisipasi unjuk rasa berdampak kerugian harta benda seperti terjadi pembakaran dan terjadi korban luka manusia.
"Simulasi kita gelar di Gedung Golkar tengah kota supaya masyarakat tahu bahwa polisi siap memberi pelayanan untuk mencegah bentuk bentuk gangguan kamtibmas yang terjadi anarkime dan premanisme," ujar Setyobudi diwawancarai usai latihan.
Sejumlah peralatan kendaraan polisi seperti mobil water canon, truk dan sepeda motor dikerahkan saat gelar latihan sistem pengamanan kota kali ini. Para personil kepolisian seragam bersenjata lengkap turut disiagakan juga dalam latihan yang juga melibatkan Brimob Polda Kaltim dan personil TNI dari Kodim setempat.
Ditanya adanya kaitan latihan simulasi pengamanan unjuk rasa terkait potensi keributan dua kelompok jelang Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Kaltim. Setyobudi membantahnya.
"Tidak ada (kaitannya). Itu internal (Golkar) saja dan person to person. Tapi kita tetap meyakini semua harus legowo siapa yang menang dan yang kalah," ujar Setyobudi.
Latihan sistem pengamanan Kota digelar kantor Golkar, menurut Setyobudi, sangat tepat bagi polisi ketika melatih antisipasi unjuk rasa di jalanan yang terdapat gedung-gedung.
Setyobudi berpesan kepada masyarakat agar tidak bertindak anarkis di Samarinda bila terjadi permasalahan.
"Apapun permasalahan, sebaiknya diselesaikan dengan komunikasi dan jangan bertindak anarkis," katanya.