Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Seperempat Negara di Dunia Akan Miliki Lebih Banyak Lansia Pada 2020

Lebih dari sepertempat jumlah negara di dunia akan memiliki lebih banyak penduduk berusia lansia dibandingkan yang berusia muda.
Juli Etha Ramaida Manalu
Juli Etha Ramaida Manalu - Bisnis.com 12 Agustus 2016  |  14:06 WIB
Seperempat Negara di Dunia Akan Miliki Lebih Banyak Lansia Pada 2020
Wisman lansia di Bali - Bisnis/Natalia Indah Kartikaningrum

Kabar24.com,JAKARTA — Lebih dari sepertempat jumlah negara di dunia akan memiliki lebih banyak penduduk berusia lansia dibandingkan yang berusia muda.

Hal yang awalnya muncul di Italia pada 1995 lalu ini  akan menyebar ke 56 negara lainnya dengan keadaan ekonomi beragam hingga 2030 nanti. Hal ini dikemukakan oleh Joseph Camie yang menghabiskan seperempat abad untuk mempelajari pola populasi di negara-negara PBB di New York dan sekarang menjadi seorang peneliti independen.

Mantan Kepala Demograf PBB itu membandingkan proyeksi populasi anak-anak di bawah usia 15 tahun dengan populasi orang tua berusia 65 tahun atau lebih. Dari penelitiannya dia menemukan bahwa kejadian ini tidak hanya terjadi pada negara industri seperti Jepang dan Jerman. Negara-negara seperti Cuba dan Korea Selatan akan mengalami titik bali demografi penduduk berdasarkan usia pada 2020 dan diikuti oleh Thailand dalam lima tahun kemudian dan Amerika pada 2075.

Meskipun hidup berusia cukup panjang merupakan suatu hal yang dianggap baik, tetapi masalah akan muncul ketika penurunan jumlah pekerja produktif tidak bisa menopang biaya pensiun.

Beberapa abad lalu, perusahaan bisa mendapat 10 orang pekerja setiap kali masa pensiun. Namun, keadaan ini bisa menurun drastis hingga ke tingkat seperti yang terjadi di Italia di mana hanya ada 3 pekerja baru setiap kali periode pensiun.

Ditengah solusi kebijakan politik yang tidak begitu baik seperti menaikkan pajak dan mengurangi manfaat yang diterima penduduk, pemerintah tetap hampir kehabisan waktu untuk bertindak.

 “Anda tidak bisa membatalkan hukum demografi,” kata Chamie seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (12/8/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

dunia demografi

Sumber : Bloomberg

Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top