Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur masih meninjau penerapan full day school.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menegaskan Kaltim secara resmi belum menerima sepenuhnya karena harus ada penelitian dahulu dan akan didiskusikan dengan publik secara terbuka.
"Kita tidak akan menerima sebelum mengkajinya terlebih dahulu, apakah kebijakan itu betul-betul bermanfaat atau tidak, perlu dilihat apakah kegiatan selama satu hari, dan bagaimana dampaknya terhadap siswa," ujarnya, Rabu (10/8).
Menurutnya, kebijakan full day School ini berguna untuk pendidikan karakter dan melakukan revolusi karakter bangsa.
Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh karakter yang dimiliki.
"Hanya bangsa yang memiliki karakter yang kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Karena itu menjadi bangsa yang berkarakter adalah impian bangsa ini, termasuk Provinsi Kaltim," katanya.
Terlebih lagi, pada era globalisasi dan derasnya arus informasi sehingga para generasi muda dengan mudah mengetahui dan menyerap informasi dan budaya dari bangsa lain.
Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan untuk membangun karakter bangsa baik dari pendidikan formal, informal maupun nonformal, semua pendidikan intinya adalah membawa perubahan karakter menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
"Membentengi generasi muda khususnya pelajar agar tidak terlindas oleh arus buruk globalisasi, diperlukan pembangunan karakter yang kuat," kata Awang.