Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

"Full Day School": Jangan Jadi Beban Anak & Orangtua

Ketua Bidang Sumber Daya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia Henny Rusmiati mengatakan, wacana sekolah sehari penuh atau full day school jangan sampai membebani siswa dan orangtua bila benar-benar diterapkan.
Sejumlah murid SD kelas 1 meneriakan 'yel-yel' saat melakuka perkenalan sekolah pada hari pertama masuk sekolah di SDN Minasaupa Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/7/2016)./Antara
Sejumlah murid SD kelas 1 meneriakan 'yel-yel' saat melakuka perkenalan sekolah pada hari pertama masuk sekolah di SDN Minasaupa Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/7/2016)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Ketua Bidang Sumber Daya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia Henny Rusmiati mengatakan, wacana sekolah sehari penuh atau full day school jangan sampai membebani siswa dan orangtua bila benar-benar diterapkan.

"Full day school jangan sampai memberikan beban kognitif tambahan yang bisa memperletih siswa baik fisik maupun psikis. Full day school bukan penguatan akademis, melainkan wadah bagi siswa untuk menjadi insan unggul paripurna," kata Henny melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Selain itu, full day school bila benar diterapkan jangan sampai memunculkan beban pembiayaan yang lebih bagi siswa dan orang tua. Bila pemerintah mewajibkan full day school, maka kesiapan anggaran harus dipastikan.

Full day school juga perlu memberi penugasan kepada orangtua siswa, bukan memberi pekerjaan rumah kepada siswa. Penugasan itu akan mengondisikan orangtua tetap mengoptimalkan peran pengasuhan pada setiap kesempatan melalui interaksi dengan anak.

"Ini sekaligus merupakan jawaban atas kerisauan sebagian kalangan bahwa peran orangtua akan dinihilkan bila full day school diterapkan," tuturnya.

Menurut Henny, wacana belajar di sekolah sehari penuh atau full day school yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy patut menjadi telaah semua pihak.

"Wacana tersebut dilatari itikad baik demi penguatan karakter siswa. Kita tentu sepakat bahwa manner do matter. Pembangunan karakter anak Indonesia harus dilakukan sebagai agenda tanpa henti untuk perbaikan kehidupan bangsa," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper