Kabar24.com, JAKARTA - Kecukupan nutrisi menjadi poin perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait wacana full day school atau perpanjangan waktu sekolah bagi para siswa.
"Kebutuhan nutrisi siswa harus dipikirkan dalam penerapan kebijakan tersebut. Waktu sekolahnya seharian, sampai sore, harus disiapkan makanan yang bernutrisi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, rata-rata anak di Indonesia hanya mengonsumsi daging sebanyak dua kilogram per tahun. Sedangkan tingkat konsumsi daging oleh anak-anak di wilayah DKI Jakarta lebih tinggi, yakni mencapai lima kilogram.
"Akan tetapi, tentu saja jumlah tersebut masih sangat jauh kalau dibandingkan dengan anak-anak di Argentina yang bisa mengonsumsi daging sampai 16 kilogram per tahun. Faktor nutrisi inilah yang harus dipertimbangkan," ujar Ahok.
Oleh karena itu, dia menuturkan pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum kebijakan tersebut benar-benar diberlakukan di wilayah DKI Jakarta. Pihaknya juga ingin memastikan seluruh fasilitas pendukung siap untuk penerapan kebijakan itu.
"Sekarang pertanyaannya adalah, ada berapa sekolah yang siap untuk penerapan sistem full day school? Bagaimana dengan nutrisi murid-muridnya? Intinya, semua persiapan harus dilakukan dengan baik," tutur Ahok.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan pada dasarnya, Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh apabila memang nantinya waktu belajar di sekolah, terutama tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) diperpanjang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengusulkan rencana penerapan sistem full day school untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta yang bertujuan agar anak tidak sendirian di rumah ketika orang tuanya masih bekerja.