Kabar24.com, JAKARTA - Tokyo untuk pertama kalinya akan dipimpin oleh seorang gubernur wanita setelah seorang ahli lingkungan yang fasih berbahasa Arab, Yuriko Koike, memenangkan pemilihan kepala daerah di Ibu Kota Jepang tersebut.
Mantan Menteri Pertahanan berusia 64 tahun itu meraih lebih dari sejuta suara dan mengalahkan pesaing terdekatnya, Hiroya, yang didukung oleh Partai Demokratik Liberal pimpinan PM Shinzo Abe sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (1/8/2016).
Koike, yang sebelumnya juga mendobrak tradisi sebagai menteri pertahanan wanita pertama di Jepang, merupakan satu dari tiga gubernur di negara yang memiliki 47 perpektur atau semacam provinsi tersebut.
Dalam kampanyenya, Koike selalu mempromosikan persamaan hak antara wanita dan pria untuk menjadi pemimpin. Selama ini masyarakat Jepang masih didominasi peran pria dalam segala aspek pemerintahan maupun bisnis.
"Saya akan memimpin politik Tokyo dengan cara yang belum pernah dilakukan, Anda akan menyaksikan Tokyo yang belum pernah Anda lihat," ujar Koike.
Pemilihan gubernur di kota berpenduduk 13,6 juta jiwa itu diikuti 21 kandidat dan digelar setelah gubernur terdahulu Yoichi Masuzoe mengundurkan diri. Masuzoe mundur akibat skandal penggunaan uang publik untuk membayar tarif hotel mewah dan perjalanan spa terbongkar.
Meski Koike mengenyampingkan prestasinya sebagai perempuan pertama yang menjadi gubernur Tokyo, politisi ini memang sudah terbiasa hidup dalam lingkungan yang didominasi pria.
Koike pernah menjadi anggota majelis rendah parlemen Jepang di mana jumlah politisi perempuan di badan ini berjumlah kurang dari 10 persen dari selurung anggota parlemen.
Dalam pidato kemenangannya, Koike mengatakan, akan membuat kebijakan yang bermanfaat baik bagi seluruh warga Tokyo, pria atau wanita. Masa jabatan empat tahun Koike akan berakhir tak lama setelah penutupan Olimpiade 2020, sehingga kinerja sang gubernur perempuan menjadi sangat diperhatikan.