Kabar24.com, PADANG—Sepanjang paruh pertama tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat sudah mengeluarkan 452 izin dan rekomendasi investasi ke daerah itu. Umumnya investor melirik sektor pertambangan energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan investasi sektor energi terbarukan menjadi daya tarik pengusaha untuk menanamkan modalnya di daerah itu.
“Potensi energi terbarukan, terutama dari panas bumi (geothermal) sangat besar di Sumbar. Sudah banyak investor yang mau investasi,” katanya, Jumat (22/7/2016).
Dia mengungkapkan untuk potensi geothermal, Sumbar memiliki 17 titik dengan potensi energi listrik yang dihasilkan melebihi 1.650 MW.
Saat ini baru PT Suprame Energy Muara Labuh yang mengelola dua titik Muara Labuh dan Kili Pinangawan di Kabupaten Solok Selatan.
Adapun, data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) setempat mencatatkan total izin yang dikeluarkan sepanjang semester pertama tahun ini mencapai 452 izin.
Izin-izin tersebut dikeluarkan sebanyak 140 izin untuk sektor pertambangan dan ESDM, 88 izin untuk sektor perikanan dan kelautan, 60 izin di sektor perhubungan, 46 di sektor ketenagakerjaan, dan 42 izin di sektor kehutanan.
Selain itu, sektor-sektor yang dilirik investor adalah penanaman modal, perindustrian dan perdagangan, kesehatan, lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya air, prasarana jalan, dan pendidikan.
Pemda setempat menargetkan investasi yang masuk ke daerah itu pada tahun ini sedikitnya mencapai Rp850 miliar untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan US$ 26 juta melalui penanaman modal asing (PMA).
Sementara itu, sepanjang tahun lalu realisasi investasi di Sumbar mencapai US$ 70 juta untuk investasi asing, meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya terealisasi US$ 29 juta.
Sedangkan PMDN mencapai Rp2,78 triliun atau tumbuh 126% dibandingkan 2014 yang hanya menyentuh Rp1,23 triliun.