Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Korsel Protes Rencana Penempatan Sistem Anti Rudal

Rakyat Korea Selatan melakukan protes atas rencana mendirikan sistem pertahanan anti rudal di wilayah mereka dan melakukan pemblokiran sebuah bus yang membawa perdana menteri selama berjam-jam pada Jumat (15/7/2016).
 Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn/Guardian
Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn/Guardian

Kabar24.com, SEOUL— Rakyat Korea Selatan melakukan protes atas rencana mendirikan sistem pertahanan anti rudal di wilayah mereka dan melakukan pemblokiran sebuah bus yang membawa perdana menteri selama berjam-jam pada Jumat (15/7/2016).

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pada Rabu (13/7/2016) bahwa wilayah Seongju yang terletak di selatan terpilih sebagai lokasi untuk menempatkan baterai Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) yang bertujuan untuk menangkal ancaman program rudal dan nuklir Korea Utara.

Para penduduk di wilayah pertanian melon tersebut mengatakan tidak ada konsultasi dengan mereka terkait hal ini dan mereka tidak menginginkan unit pertahanan rudal yang dijadwalkan akan ditempatkan pada tahun depan.

Sebuah rekaman TV menunjukkan para demostran melempar telur dan air mineral ke arah Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn ketika dia berbicara di tangga kantor kabupaten untuk meminta maaf karena tidak memberikan penjelasan kepada warga sebelumnya.

Para petugas keamanan menggunakan papan dan payung untuk melindungi Hwang dan dengan cepat dia dibawa masuk ke dalam gedung.

Ketika dia mencoba pergi, kerumunan ratusan warga kemudian menghadang menggunakan sebuah traktor dan memblokir kendaraannya.

sebuah mobil tetapi mobil tersebut juga terjebak di keramaian. Setelah itu, Hwang kembali pindah ke mobil lain dan behasil keluar dari kerumunan.

Penduduk Seongju menolak penjelasan pemerintah bahwa lokasi tersebut terpilih karena sistem pertahanan tersebut tidak akan berdampak terhadap keselamatan penduduk dan lingkungan.

Sebelumnya, China juga memprotes rencana pengerahan THAAD yang memiliki kekuatan radar cukup tinggi. China kahwatir radar tersebut bisa melacak wilayahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper