Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Komisi III DPR: Bom Solo Ibarat Pesan Untuk Polri di Bawah Jenderal Tito

Ketua komisi III DPR Bambang Soesatyo memandang kejadin bom bunuh diri di Mapolresta Solo awal Juli silam (5/7/2016) merupakan pesan agar Polri selalu siaga dalam mengantisipasi terjadinya terorisme di Indonesia.
Petugas melakukan indentifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolresta, Solo, Selasa (5/7)./JIBI-Sunaryo Haryo Bayu
Petugas melakukan indentifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolresta, Solo, Selasa (5/7)./JIBI-Sunaryo Haryo Bayu

Kabar24.com, JAKARTA - Ketua komisi III DPR Bambang Soesatyo memandang kejadin bom bunuh diri di Mapolresta Solo awal Juli silam (5/7/2016) merupakan pesan agar Polri selalu siaga dalam mengantisipasi terjadinya terorisme di Indonesia.

Menurutnya kendati terus diburu, kelompok pelaku teror masih eksis, mampu beraksi. Hal tersebut jelas akan menjadi ancaman serius bagi institusi Polri.

"Maka, di bawah kepemimpinan Jenderal Tito, Polri harus selalu siaga penuh agar bisa mengantisipasi dan merespons serangan membabibuta dari kelompok-kelompok kriminal yang memendam amarah pada institusi Polri," ujar Bambang, Jumat (15/7/2016).

Politisi partai Golkar itu menyebutkan tantangan lain bagi institusi Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito adalah bagaimana Polri melumpuhkan kelompok-kelompok pelaku teror yang masih eksis di sejumlah kota.

"Kelompok-kelompok itu harus segera dilumpuhkan agar ledakan bom bunuh diri serupa kasus di Solo, dan ledakan bom di Sarinah, Jakarta, tidak berulang di tempat lain," ujarnya.

Dua pekerjaan ini layak menjadi perhatian khusus pimpinan Polri, karena serangan terhadap institusi Polri itu sudah menjadi kenyataan.

Selain itu, kesiagaan dan kewaspadaan Polri pun akan memotivasi masyarakat untuk lebih peduli pada keamanan dan ketenteraman lingkungannya masing-masing.

Unit-Unit satuan pengamanan pada semua bangunan vital di ruang publik juga akan meningkatkan kewaspadaan mereka. Kepedulian itu juga akan mendorong masyarakat untuk segera berbagi informasi dengan Polri manakala mereka melihat atau tahu ada hal-hal yang patut dicurigai di lingkungan pemukimannya.

Polri di bawah kepemimpinan Komjen Tito diyakini mampu memperkecil ancaman dari para pelaku teror, mengingat Komjen Tito memiliki catatan yang lengkap dan komprehensif mengenai pergerakan kelompok-kelompok yang berpotensi melakukan serangan.

Lebih lanjut, bom bunuh diri di Mapolresta Solo ibarat pesan kepada Jenderal Tito bahwa kelompok pelaku teror masih eksis dan masih mampu beraksi.

"Masyarakat tentu berharap Jenderal Tito dan perwira Polri lainnya mampu menjawab pesan itu dengan tegas dan lugas," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper