Bisnis.com, SEOUL - Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada Rabu (13/7/2016) pihaknya akan mengumumkan lokasi unit sistem pertahanan anti rudal THAAD militer Amerika.
Rencana ini telah menyulut kemarahan China dan mendorong Korea Utara untuk melakukan serangan balasan.
Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan pada Jumat (8/7/2016) bahwa mereka telah membuat keputusan final terkait pengerahan sistem pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan guna menangkal ancaman rudal Korea Utara di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara sekutu tersebut dengan Korea Utara.
Militer Korea Utara pada Senin (11/7/2016) mengancam akan membalas langkah yang diambil Korea Selatan dan Amerika Serikat dengan melakukan respons secara fisik jika lokasi dan waktu pengerahan telah ditentukan.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya akan mengumumkan lokasi sistem antirudal tersebut pada pukul 15.00 waktu setempat pada Rabu (13/7/2016).
Media Korea Selatan pada Rabu (13/7/2016) menyebutkan sebuah area dekat wilayah tenggara Daegu telah dipilih sebagai lokasi untuk menempatkan sistem pertahanan tersebut. Kementerian Pertahanan Korea Selatan menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.
Spekulasi mencuat di antara media Korea Selatan terkait lokasi THAAD yang dipenuhi protes oleh warga di sekitar area yang disebutkan.
Kementerian Pertahanan menyebutkan pada Jumat lalu bahwa pemilihan lokasi akan diumumkan dalam beberapa minggu dengan tujuan agar operasi sistem tersebut dapat dimulai di akhir 2017.
Korea Selatan dan Amerika mengatakan sistem THAAD hanya akan digunakan sebagai alat pertahanan terhadap bertumbuhnya kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara. Namun, China dengan cepat memprotes tindakan tersebut dengan mengatakan hal itu akan merusak kestabilan keamanan regional.