Kabar24.com, JAKARTA - Polisi menahan puluhan orang pendemo di kawasan Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat (AS) setelah pihak berwenang mengingatkan tidak akan menolerir aksi kekerasan di jalan, selama aksi protes akibat penembakan atas dua pria kulit hitam sebelumnya.
Foto-foto dan cuplikan video yang diunggah ke media sosial oleh saksi dan wartawan, menunjukkan para demonstran ditangkap di sejumlah tempat terpisah. Mereka dituding polisi sudah mengganggu keamanan, karena demo secara brutal dan mengganggu kawasan bisnis.
Media Louisiana, sebagaimana mengutip polisi Baton Rouge, melaporkan, sedikitnya 48 orang ditahan setelah para demonstran bentrok dengan aparat kepolisian kemarin malam. Kejadian itu berlangsung setelah sebelumnya dilakukan aksi damai menuju balai kota setempat.
Aksi protes itu terjadi setelah polisi menembak mati Alton Sterling, 37, di Baton Rouge dan Philando Castile, 32, di pinggir kota St. Paul, Minnesota. Imbauan untuk menggelar aksi demo secara damai di Louisiana dan Minnesota muncul setelah polisi kewalahan menghadapi gelombang aksi protes, atas tindakan polisi yang dinilai brutal.
Aksi tersebut dengan cepat menjalar ke seluruh pelosok AS pekan lalu. Seorang veteran militer AS menembak mati lima polisi dalam satu aksi demo damai di Dallas Kamis lalu. Kejadian memilukan itu membuat aparat keamanan meningkatkan tindakan mereka untuk menekan aksi demo tersebut.
Di Baton Rouge, polisi menahan 102 orang pada Sabtu malam waktu setempat karena sebagian besar mereka menutup kawasan bisnis termasuk Airline Highway. Di antara mereka yang ditahan termasuk DeRay Mckesson, seorang aktivis dan mantan kandidat Wali Kota Baltimore, menurut sejumlah pejabat sebagaimana dikutip Reuters, Senin (11/7/2016).