Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM TURKI: Tersangka Warga Negara Rusia, Uzbekistan, dan Kirgistan

Tiga tersangka pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 44 orang di bandara Ataturk Turki masing-masing merupakan warga negara Rusia, Uzbekistan, dan Kirgistan.
Situasi Bandar Udara Ataturk, Istanbul, Turki, setelah terkena serangan bom/Reuters
Situasi Bandar Udara Ataturk, Istanbul, Turki, setelah terkena serangan bom/Reuters

Bisnis.com, ISTANBUL— Tiga tersangka pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 44 orang di bandara Ataturk Turki masing-masing merupakan warga negara Rusia, Uzbekistan, dan Kirgistan.

Serangan di salah stu bandara tersibuk di dunia tersebut merupakan kejadian paling mematikan diantara serangkaian kasus bom bunuh diri di Turki tahun ini.

Tiga orang pembawa bom melepaskan tembakan yang menimbulkan kepanikan sebelum akhirnya dua orang dari mereka masuk ke gedung terminal bandara dan meledakkan diri sendiri. Orang ketiga meledakkan dirinya di pintu masuk. Serangan ini menyebabkan 238 orang menderita luka-luka.

Pejabat pemerintah Turki yang membocorkan informasi ini tidak memberikan rincian lebih detail mengenai kebangsaan para penyerang dan menolak untuk disebutkan namanya karena rincian investigasi belum dirilis. Tim forensik berusaha untuk mengidentifikasi ketiga pelaku ledakan dari sisa-sisa bagian tubuh yang ada.

 “Tim medis bekerja sepanjang waktu untuk menyelesaikan proses identifikasi,” ujar seorang pejabat seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/7/2016).

Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala menyampaikan pada parlemen bahwa bukti yang ada mengarah pada militan Islamis sementara 19 korban tewas diidentifikasi sebagai warga asing. Ala menyebutkan identitas dan kewarganegaraan salah seorang pelaku telah diketahui tetapi menolak berkomentar lebih jauh.

Harian Yeni Safak yang pro pemerintah menyebutkan pelaku pengeboman dari Rusia datang dari Dagestan, yang berbatasan dengan Checnya, di mana Rusia memimpin dua perang melawan separatis dan militan religius sejak perpecahan Uni Soviet pada 1991.

Harian Turki, Hurriyet, menyebutkan nama orang tersebut adalah Osman Vadinov dan mengatakan pria tersebut berasal dari Raqqa, jantung wilayah di bawah kendali IS di Siuriah. Kementerian Rusia mengatakan pihaknya sedang menggali informasi tentang Vadinov.

Ribuan pejuang dari sejumlah negara dilaporkan menyeberangi Turki untuk bergabung dengan gerakan militan Islamis di Suriah dan Irak dalam beberapa tahun terakhir.

Turki telah memberlakukan pengetatan keamanan di salah satu wilayah yang berbatasan dengan Suriah. Namun, negara tersebut juga mengatakan pihaknya memerlukan informasi lebih lanjut dari badan-badan intelijen asing guna mencegat para pejuang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper