Kabar24.com, OTTAWA - Presiden Amerika Barack Obama merasa bosan mendengar calon presiden Negeri Paman Sam dari Partai Republik Donald Trump disebut sebagai seorang yang populis.
Pemimpin partai Demokrat yang tidak lagi merahasiakan rasa tidak sukanya atas retorika Trump itu menutup sebuah konferensi pers di Kanada pada Rabu (29/6/2016) dengan penjelasan panjang mengenai kualifikasi yang harus dipenuhi agar seorang layak disebut populis.
Tanpa menyebutkan nama orang yang dibicarakannya, Obama menyuarakan bahwa Trump tidak memenuhi criteria sebagai seorang populis.
“Seseorang … yang tidak pernah melakukan hal apapun bagi kalangan pekerja, tidak pernah memperjuangkan isu-isu keadilan sosial atau memastikan bahwa anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan mendapatkan hidup atau fasilitas kesehatan yang layak tidak memenuhi kriteria [seorang populis],” kata Obama.
Dia menambahkan seseorang tidak bisa tiba-tiba menjadi populis hanya karena mengutarakan hal-hal yang kontroversial untuk memenangkan suara. “Itu bukanlah tolak ukur populisme tapi nativisme dan xenophobia atau hanya sekedar sinisme,” katanya.
Trump mendapatkan dukungan dari rakyat kalangan bawah sehingga bisa menjadi calon dari partai Republik dengan janji dia akan melarang masuknya umat Muslim ke Amerika untuk sementara. Dia juga berjanji untuk membangun dinding pemisah di perbatasan Amerika dan Meksiko.
Kritik Tajam Obama Pada Trump
Obama berencana untuk mengadakan kampanye bersama Hillary Clinton, calon terdepan Presiden Amerika dari Partai Demokrat minggu depan. Kritik terbaru yang dilancarkan Obama kepada Trump bisa jadi merupakan strategi untuk membantu kampanye Clinton.
Dia juga menyebutkan bahwa Senator Amerkika dari Vermont Bernie Sanders, yang merupakan rival Clinton dalam pemilihan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, merupakan orang yang benar-benar layak disebut sebagai seorang populis.
Sanders melabeli dirinya sebagai seorang demokrat dan sosialis. Dia menerima dukungan besar dari para anak muda di seluruh Amerika dalam kampanyenya.
Saat ini, Clinton juga membutuhkan dukungan tersebut dan Obama yang memenagkan kursi Gedung Putih pada 2008 dan 2012 dengan koalisi yang sama, kini mencoba untuk memberikan dukungan tersebut bagi Clinton.
Obama yang akan turun dari kursi kepemimpinannya pada Januari menyampaikan pernyataannya dengan disaksikan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau dan Presden Meksiko Enrique Pena Nieto.