1. Bremain Sang Juara Polling
Beberapa hari sebelum referendum, sejumlah polling menempatkan opsi Bremain hampir selalu sebagai juara.
Tak ayal, pound sterling pun terlihat menguat. Menurut catatan Bisnis.com, jelang pemilihan, pound sterling bahkan semakin perkasa.
Sterling sempat meroket menuju US$1,50 yang menjadi nilai tertinggi sepanjang 2016 ketika hasil polling menunjukkan bahwa Inggris berpotensi besar untuk tetap menjadi bagian dari Uni Eropa. Posisi tersebut merupakan yang terkuat sejak Desember 25 2015.
Namun, begitu opsi Brexit menguat perlahan dan pound sterling pun melemah.
Tidak tanggung-tanggung, pound sterling melemah hingga 10%.
Pelemahan ini bahkan disebut lebih parah dari pelemahan pada Black Friday.