Bisnis.com,CAPE CANAVERAL— Alam semesta ternyata berekspansi dan ekspansi alam semesta ini jauh lebih cepat dari yang diyakini sebelumnya.
Dalam sebuah rilis bersama dari NASA dan the European Space Agency ilmuan menyebutkan penemuan ini menunjukkan bahwa ekspansi alam semesta terjadi 5% hingga 9% lebih cepat dari yang diprediksi.
Penemuan ini juga membangkitkan hipotesis mengenai hal atau benda apa saja yang mengisi sekitar 95% dari jagad raya yang diketahui tidak memancarkan cahaya dan tidak memiliki radiasi.
“Mungkin alam semesta mengelabui kita,” kata Alex Flilippenko, seorang astronom dan penulis bersama makalah mengenai penemuan yang akan diterbitkan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/6/2016).
Kecepatan ekspansi alam semesta tidak sama dengan prediksi yang dibuat berdasarkan pengukuran sisa radiasi yang tersisa dari ledakan Big Bang yang kemudian memunculkan alam semesta sekitar 13.8 miliar yang lalu.
Sasah satu kemungkinan yang menyebabkan adanya perbedaaan tersebut adalah alam semesta memiliki partkel-partikel subatomik yang tidak dikenali yang melakukan perjalanan dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan cahaya yakni sekitar 186.000 mil (300.000 km) per detik.
Teori lain yang memungkinkan terjadinya perbedaan perhitungan adalah teori ‘lubang hitam’ sebuah kekuatan anti gravitasi yang ditemukan pada 1998, yang mungkin mendorong galaksi-galaksi untuk menjauh satu sama lain dengan kekuatan yang jauh lebih besar.
“Mungkin ini merupakan petunjuk penting untuk memahami bagian-bagian lain dari alam semesta yang membentuk 95% bagian lain yang tidak memancarkan cahaya,” ujar fisikawan dan penulis utama Adam Riess.